PARIS - Barcelona benar-benar terpuruk setelah dipermalukan Paris St. Germain 0-4. Ruang ganti Barca tidak kondusif, Luis Enrique terancam kehilangan pekerjaannya.

Lawatan Barcelona ke Parc des Princes di hari Valentine berakhir bencana. Gawang Barca yang dikawal Marc-Andre Ter Stegen terkoyak empat kali oleh dua gol Angel Di Maria, Julian Draxler, dan Edinson Cavani.

Hasil mengecewakan itu bisa saja menghabisi peluang lolos Blaugrana ke perempatfinal, babak yang tidak pernah absen dipijak mereka dalam sembilan musim terakhir. Untuk membalikkan situasi, Barca harus bisa menang dengan selisih lima gol di Camp Nou, bulan depan. 

Ini juga berarti bahwa peluang terbaik Barca untuk berprestasi di musim ini tinggal di Copa del Rey, seiring sukses maju ke final. Di ajang liga, Lionel Messi dkk. masih tertinggal satu angka dari rival abadinya Real Madrid, yang masih punya dua laga sisa. Andai Madrid memenanginya, maka jarak kedua klub akan membesar menjadi tujuh poin.

Acara Radio El Partidazo de COPE melaporkan bahwa, kekalahan dari PSG ini memperburuk hubungan para pemain Barca dengan Enrique. Pelatih dari Asturia itu diyakini akan meninggalkan Camp Nou di akhir musim ini.

Menurut COPE, para pemain kunci Barca tak lagi ambil pusing dengan kondisi klub dan menganggap Enrique tidak mampu menemukan solusi untuk memperbaiki situasi terkait kegagalan mereka di beberapa kompetisi. 

Gelandang Barca Sergio Busquets yang mengisyaratkan kritik kepada Enrique setelah hasil mengecewakan itu. "Kekalahan ini bukan soal sikap tim, tapi sepakbola. Mereka (PSG) lebih menekan dan lebih baik secara taktik. Mereka tahu bagaimana membuat rencana dan menjalankannya."

"PSG lebih baik dari kami di hampir sepanjang pertandingan. Rencana taktik mereka lebih baik daripada kami. Mereka mengejutkan kami karena kami tidak menyangka mereka akan bermain seperti itu.

Enrique terganggu dengan komentar Busquets itu. "Saya tidak tahu apa maksud dia," kata pelatih Barca ini. Tidak benar bahwa mereka mengejutkan kami, tapi saya tidak akan membahasnya karena saya tidak senang dengan wawancara yang dilakukan di pinggir lapangan, langsung setelah pertandingan ketika para pemain masih bertanding."