TASIK MALAYA - Seorang lelaki ditemukan tewas dalam mobil Toyota Avanza bernomor polisi D 1469 ACU di Kampung Tagog, Desa Pamoyanan, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (5/12/2019) sore. Belakangan diketahui, pria yang tewas dalam Avanza itu berinisial IS, berusia 57 tahun. Korban merupakan guru PNS yang menjabat kepala di salah satu SD.

Mulanya warga curiga melihat mobil terparkir di pinggir jalan dekat masjid di Pamoyanan sejak pagi hari, dalam kondisi mesin menyala.

Setelah dicek beramai-ramai oleh warga, ternyata di dalamnya terdapat sesosok pria tanpa celana alias setengah bugil dalam keadaan meninggal.

Ada Tisu Bekas Lipstik

Kepala Polsek Kadipaten AKP Erustiana mengatakan, saat ditemukan posisi korban berada di jok tengah dengan posisi jongkok. Kepala korban mengarah ke belakang. 

Korban ditemukan tanpa menggunakan celana atau setengah telanjang.

Sementara pada jok depan terdapat celana panjang, celana dalam korban dan tisu bekas mengelap lipstik.

''Hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban tidak ditemukan adanya bekas kekerasan. Saat ditemukan jenazah seorang diri dalam keadaan meninggal,'' jelas dia pada Kamis (5/12/2019).

Korban langsung dibawa ke RSUD dr Soekardjo untuk dilakukan pemeriksaan.

Tapi keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah tersebut.

''Korban merupakan ASN sekolah dasar,'' ungkapnya.

Diduga Keracunan AC

Hal sama diungkapkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro. Menurutnya, korban yang beralamat di Kampung Sukapancar, Desa Sukapancar, Kabupaten Tasikmalaya itu diduga meninggal karena keracunan AC di dalam mobilnya.

''Dari hasil analisis dokter, kulit korban memerah diduga keracunan dari AC (pendingin udara),'' ujarnya.

Ditambahkan Dadang, korban yang berusia 57 tahun itu sebelumnya terlihat oleh warga seorang diri berada di kursi pengemudi mobil sambil memainkan telepon genggamnya.

Namun, ketika ditemukan keesokan harinya, korban meninggal di kursi belakang tanpa mengenakan celana. Ia menduga korban meninggal telah lebih dari 12 jam.

Pada tubuh korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Selain itu, tak ada barang-barang korban yang hilang, termasuk telepon genggam dan dompetnya.

''Dugaan sementara kita tetap karena keracunan AC. Tapi kita tetap akan melakukan penyelidikan dalam kasus ini,'' kata dia.

Keluarga Tolak Autopsi

Keluarga korban, Koswara (54) mengatakan, pihak keluarga telah menerima peristiwa itu sebagai musibah dan merasa tak perlu untuk melakukan autopsi.

Rencananya, jenazah akan dimakamkan di pemakaman umum di sekitar kampung halamannya pada Kamis hari ini.

Koswara mengisahkan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat berpamitan kepada keluarga pada Selasa siang.

Namun, pada malam harinya keluarga mencoba menelepon tapi tak ada respons dari korban.

''Saya sendiri dapat kabar dari kepolisian bahwa dia sudah meninggal di mobilnya,'' pungkasnya.***