JAKARTA - Pihak Polri mendeteksi adanya rencana aksi kerusuhan lanjutan di Wamena, Jayawijaya, Papua, yang diduga didalangi Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), dan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). Dikutip dari beritasatu.com, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan, Polri telah menyiagakan 6.000 personel di Wamena, untuk mengantisipasi rencana kerusuhan tersebut.

''Kita memberikan jaminan keamanan di Wamena, untuk itu sebanyak 6000 personel masih ada di Papua untuk mengamankan karena kita menduga masih akan ada aksi-aksi yang kemungkinan merencanakan kerusuhan,'' kata Asep kepada pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2019).

Asep mengungkapkan bahwa kerusuhan di Wamena beberapa waktui lalu didalangi Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), dan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

''Peristiwa kerusuhan ini sudah jelas didalangi tiga kelompok yaitu KNPB, KKB dan ULMWP. Kita masih menduga dan mendeteksi akan ada aksi kerusuhan selanjutnya. Seluruh aparat keamanan di Papua, baik TNI dan Polri bersiaga dan beri jaminan keamanan ke masyarakat Papua, khususnya di Wamena,'' ujar Asep.

Polisi telah menetapkan sebanyak 13 orang sebagai tersangka dalam peristiwa kerusuhan di Wamena beberapa hari lalu. Sebanyak 10 orang telah ditahan dan tiga lainnya masuk dalam daftar pencarian orang.

Mereka yang ditahan adalah DM (19), RW (18), AU (16), RA (16), AK (19), DC (32), YP (22), ES (27), NT (27) dan SK (40). Beberapa orang diantaranya adalah pelajar seperti siswa SMA atau SMK. Sementara untuk ketiga buronan itu adalah YA, P dan MH. ***