Rasa asam segar tomat cocok dinikmati sebagai campuran salad atau jus. Sayuran berwarna merah oranye ini terbukti punya khasiat sehat untuk tubuh. Konsumsi tomat setiap hari terbukti menurunkan risiko kanker kulit. Sebuah eksperimen pada tikus menunjukkan, risiko kanker berkurang hingga 50 persen berkat asupan tomat. Seperti yang diungkapkan oleh sciencedaily (13/7), dalam penelitian yang dipublikasikan di Scientific Reports, para ilmuwan memberi makan tikus jantan 10 persen bubuk tomat setiap hari selama 35 minggu. 

Tikus-tikus itu lalu diberi paparan sinar ultraviolet. Hasilnya terjadi penurunan risiko kanker kulit sebesar 50 persen dibandingkan kelompok tikus yang tidak mendapatkan tomat.
Teori di balik hubungan antara tomat dan kanker adalah adanya karotenoid, komponen pigmen pada tomat yang melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan UV," ujar asisten peneliti Jessica Cooperstone dari Ohio State University di Columbus, Amerika Serikat. 

Perbedaan lain yang dicatat adalah tikus jantan yang tidak diberi tomat, lebih cepat mengembangkan kanker kulit dibandingkan tikus betina yang tidak diberi tomat. Tomur lebih agresif dan cepat menyebar. 

"Studi ini menunjukkan bahwa kita perlu mempertimbangkan jenis kelamin saat mengeksplorasi berbagai strategi pencegahan. Apa yang bekerja pada pria mungkin tidak selalu bekerja sama baiknya pada wanita, begitu juga sebaliknya," ungkap penulis utama dalam riset, Tatiana Oberyszyn, seorang profesor patologi dan anggota Pusat kajian Kanker di Ohio State University. Menurut Cooperstone, uji klinis manusia sebelumnya menunjukkan bahwa mengonsumsi tomat dari waktu ke waktu dapat mengurangi dampak buruk dari sengatan sinar matahari. Kondisi tersebut mungkin berkat karotenoid dari tanaman yang disimpan di kulit manusia setelah dimakan, dan mungkin dapat melindungi terhadap kerusakan sinar UV. Likopen, karotenoid utama pada tomat, telah terbukti menjadi antioksidan paling efektif dari pigmen ini. 

Riset lain menunjukkan bahwa asupan lycopene dari tomat dalam bentuk utuh lebih efektif untuk mengurangi dampak buruk sinar UV. Dibandingkan dengan lycopene dari suplemen tomat yang disintesis. Ini menunjukkan bahwa senyawa lain yang ada pada tomat juga bisa dimanfaatkan. Konsumsi tomat secara teratur juga terkait dengan manfaat kesehatan lain. 

Tomat yang kaya akan kalsium dan vitamin K dapat membantu memastikan tulang sehat. Vitamin A dan C juga hadir dalam tomat untuk membantu memperkuat kekebalan tubuh dan menghilangkan radikal bebas berbahaya dari tubuh. Selain itu, kromium dalam tomat sangat baik untuk pengelolaan gula darah.