PYONGYANG - Korea Utara (Korut) menggelar latihan tembak dengan peluru sungguhan secara besar-besaran. Latihan tembak ini digelar untuk menandai peringatan 85 tahun berdirinya militer Korut. 

Dilaporkan kantor berita Korea Selatan (Korsel) Yonhap, seperti dilansir Reuters, Selasa (25/4/2017), Korut tampaknya mengerahkan sejumlah besar unit artileri jarak jauh di wilayah Wonsan, pantai timur Korut untuk keperluan latihan tembak dengan peluru sungguhan dalam skala besar. 

Laporan yang mengutip sumber pemerintahan Korsel ini menyebut, latihan tembak itu kemungkinan diawasi oleh pemimpin Korut Kim Jong Un. Latihan tembak ini digelar di tengah ketegangan antara negara komunis ini dengan Amerika Serikat (AS).

Secara terpisah, Kementerian Pertahanan Korsel menyatakan tidak bisa mengkonfirmasi laporan tersebut. "Militer kami memantau secara saksama pergerakan militer Korea Utara di area Wonsan dan kami tetap menjaga kesiapan kami," demikian pernyataan Kantor Kepala Staf Gabungan Korsel. 

Sedangkan dalam pernyataan via media nasionalnya, Korut melontarkan pernyataan menantang untuk AS. "Mengakhiri sejarah pemerasan nuklir dan rencana kotor AS," tegas Korut dalam pernyataannya via surat kabar resmi Rodong Sinmun.

"Tidak ada batasan bagi kekuatan penyerang Tentara Rakyat yang dipersenjatai perlengkapan militer paling canggih dengan gaya kami, termasuk berbagai rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam dan senjata nuklir versi miniatur," imbuh pernyataan Korut itu.

Latihan tembak Korut ini digelar saat kapal selam AS bertenaga nuklir, USS Michigan, berlabuh di Busan, Korsel. Kedatangan kapal selam itu merupakan kunjungan rutin dan dimaksudkan untuk pamer kekuatan pada Korut.

Latihan ini juga digelar saat Angkatan Laut Korsel sedang menggelar latihan tembak dengan kapal penghancur milik Angkatan Laut AS di perairan sebelah barat Semenanjung Korea. Korsel selanjutnya akan bergabung dengan kapal induk AS, USS Carl Vinson, yang bergerak mendekat untuk mengikuti latihan gabungan dengan Jepang.