Semua orang pasti setuju bahwa makanan adalah sumber nutrisi dan energi bagi tubuh. Namun siapa yang menyangkan bila beberapa bahan pangan dalam kondisi tertentu bisa berubah menjadi sumber malapetaka bagi tubuh karena munculnya zat berbahaya, seperti senyawa alami mikroba, residu pencemaran dan senyawa alami sintetis.

Sebelum kamu menjadi salah satu korban kamu harus mengetahui beberapa soal senyawa beracun yang terdapat dalam beberapa bahan pangan yang mungkin sering kamu konsumsi. Kalau senyawa ini sudah terlanjur masuk kedalam tubuh dikhawatirkan kamu bisa keracunan, selain itu gejala keracunan dari tiap bahan pangan masing-masing berbeda.

Singkong, Umbi-umbian Kaya Karbohidrat yang Mengandung Sianida

Dalam keadaan mentah singkong mengandung racun linamarin dan lotaustralin yang apabila dikonsumsi singkong mengeluarkan racun bernama sianida. Tanda-tanda keracunan singkong diantaranya mual, muntah, pusing, diare dan berujung kematian bila dikonsumsi dalam jumlah besar.

Sebelum dikonsumsi alangkah baiknya merendam singkong dalam air hangat selama beberapa hari lalu masak hingga sempurna, bila yang kamu konsumsi adalah singkong manis hanya memerlukan pengupasan dan pemasakan untuk mengurangi zat sianida.

Tahukah Kamu Kalau Biji Apel yang Tertelan Bisa Melepaskan Sianida Saat Tertelan?

Hal ini bisa terjadi karena biji apel mengandung zat bernama amygdalin didalamnya, zat ini akan berubah menjadi sianida bila telah berinteraksi dengan enzim pencernaan. Namun kamu tidak perlu risau karena kandungan sianida dalam biji apel sangatlah kecil, bila dikakulasi dibutuhkan sekitar 200 biji apel untuk mencapai sianida dosis tinggi, Jadi kamu tidak akan tewas bila menelan 3-5 biji apel.

Tapi ada kemungkinan keracunan yang ditandai dengan keringat berlebihan, detak jantung tidak teratur, muntah, sakit perut dan suli bernafas. Kalau kamu tidak ingin mengalami hal itu konsumsilah daging apel dan hindari bijinya.

Sama Seperti Singkong Kentang Juga Termasuk Dalam Umbi-umbian yang Beracun, Terutama Racun Chaconine dan Solanin

Tidak semua kentang memiliki kandungan racun Chanonine dan Solanin yang tinggi, ada beberapa kriteria kentang yang patut kamu hindari. Ciri-cirinya sebagai berikut, rasanya pahit, banyak mata, bertunas dan memiliki lapisan bewarna hijau pada kulit kentangnya. Bila kamu terpaksa mengkonsumsi kentang dengan ciri-ciri tersebut rendam terlebih dahulu dalam larutan air garam, simpan ditempat yang sejuk, gelap dan kering.

Bila kamu setelah makan kentang dalam jangka waktu 8-12 jam merasa mual, sakit perut, mengalami gangguan detak jantung, sakit kepala, diare, muntah, sesak nafas atau mengalami sensai terbakar di mulut kemungkinan kamu mengkonsumsi kentang yang beracun.

Bayam Memang Mengandung Zat Besi, Tapi Kalau Tak Hati-hati Asam Oksalatnya Dapat Membentuk Batu Ginjal

Rata-rata orang memasak bayam didalam air mendidih tanpa menggantinya dengan air yang baru, ini adalah cara yang salah dalam memasak bayam. Bila diteruskan bisa menyebabkan batu ginjal, fungsi menggantinyan dengan air rebusan baru ialah mengurangi kadar asam oksalatnya. Walau terkesan sepele jangan kamu menyepelekannya, awal mulanya sih cuma mengalami gangguan pencernaan, tapi lama kelamaan kamu mengalami kram perut, muntah, mengalami gangguan peredaran darah, pecahnya pembuluh darah hingga kematian.

Jangan Sesekali Mengkonsumsi Tomat yang Masih Hijau, Karena Terdapat Racun Atropin dan Solanin Didalamnya

Memang terkesan konyol memang ada orang yang mau mengkonsumsi tomat yang belum matang, tapi ada kemungkinan mereka yang mempunyai rasa ingin tahu tinggi ingin sekali mencobanya. Racun atropin dan solanin bukan hanya terdapat pada tomat tapi juga terdapat pada daun dan batangnya, jadi jangan sekali-kali kamu mengkonsumsinya karena sangat berbahaya.

Bila kamu mengkonsumsinya kamu akan mudah letih, menggigil, mengalami pendarahan pada sistem pencernaan, migrain, kelumpuhan dan paling parah adalah kematian.

Kacang Merah yang Tidak Diolah Dengan Benar Lebih Baik Tidak Kamu Konsumsi

Dalam kondisi mentah dan dimasak kurang sempurna kacang merah menyimpan begitu banyak racun fitohemaglutinin yang tergolong ke dalam racun lektin. Bila terkonsumsi bisa menyebabkan nyeri perut, mual, muntah dan diare, biasanya gangguan pencernaan ini hilang dalam jangka waktu 4-5 hari tanpa pengobatan. Sebelum memasak rendamlah kacang merah dalam air bersih selama 5 jam, setelah itu rebus dalam air mendidih selama 10 menit, kemudian diamkan selama 45-60 menit hingga teksturnya lembut.

Kalau Tidak Ingin Mengalami Masalah Susah Buang Air Besar Masaklah Jengkol Dengan Benar

Dalam biji jengkol terdapat kandungan asam jengkolat, jika kamu masak jengkol sembarangan kamu bisa mengalami masalah susah buang air kecil karena saluran kencing tersumbat akibat asam jengkolat. Untuk mengurangi asam jengkolat pada biji jengkol kamu bisa membuang bijinya, rendam dalam air bersih selama beberapa jam dan melakukan perebusan.

Dan jangan sekali-kali kamu mengkonsumsi jengkol dalam keadaan mentah, begitupun dengan petai china jangan konsumsi dalam keadaan mentah. Selain terganggunya saluran kencing nafasmu menjadi bau kamu juga akan mual-mual.