NEW YORK - Polisi New York memperketat keamanan di situs-situs Inggris di seluruh kota. Hal itu dilakukan setelah penusukan terhadap seorang polisi di luar gedung parlemen Inggris sebelum akhirnya pelaku ditembak oleh polisi.

Petugas bersenjata berat dan anjing yang mendeteksi bahan peledak dikerahkan untuk berjaga termasuk Konsulat Inggris dan Misi Inggris untuk PBB di Manhattan pasca teror London.

"Anda akan melihat kehadiran yang lebih banyak dari anjing di lokasi tersebut, serta (petugas) bersenjata dengan senjata laras panjang," kata James Waters, kepala departemen kontraterorisme polisi New York seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23/3/2017).

Di luar Konsulat Inggris, petugas berjaga-jaga mengenakan helm dan rompi taktis serta membawa senapan semi-otomatis. Beberapa mobil polisi diparkir di dekatnya.

"Tim polisi dengan senjata laras panjang juga dikerahkan ke Balai Kota New York dan Stasiun Grand Central," kata departemen itu.

Komisaris Polisi James O'Neill mengatakan bahwa sementara pihak berwenang khawatir tentang serangan serupa, tidak ada ancaman khusus untuk New York.

Polisi New York sebelumnya meningkatkan keamanan di situs terkemuka di sekitar kota setelah serangan besar-besaran di Paris, Brussels dan San Bernardino, California.

Sementara itu, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengatakan akan memberikan dukungan untuk penyelidikan teror London. Tetapi menegaskan bahwa postur keamanan AS tidak berubah.

"Kami berada dalam kontak dekat dengan Inggris untuk memantau peristiwa tragis dan untuk mendukung investigasi yang sedang berlangsung," kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.

Lima orang tewas dan sedikitnya 40 luka-luka dalam teror London setelah mobil menabrak pejalan kaki dan penyerang menikam seorang polisi di dekat gedung parlemen. Pihak kepolisian menyebut serangan itu sebagai "serangan teroris berkedok perampokan."