NGOPI yuk!” Kalimat ini paling asyik didengar orang-orang yang dekat dengan kita kalau sedang mumet, suntuk, atau lesu. Rasanya jika sudah ngopi suasana perlahan berubah menjadi lebih baik di hati dan pikiran. Kopi jadi satu di antara sedikit minuman paling populer di dunia, menyaingi teh. Minuman hitam pekat ini nikmat diseruput selagi panas, baik dengan atau tanpa gula. Tua, muda, lelaki, wanita, hampir semua menggemarinya. Tapi tahukah Anda tentang asal usul kopi?

Merunut berbagai sumber, biji kopi sendiri baru ditemukan manusia sekira tahun 800 SM di Abyssinia (kini Ethiopia), tepatnya di ujung timur Benua Afrika. Kopi ditemukan tak sengaja oleh seorang penggembala kambing dengan cara memakannya.

Ya, jadi saat kali pertama ditemukan, ternyata kopi itu dimakan lho, bukan diminum tanpa diolah. Nama kopi itu sendiri berasal dari bahasa Arab saat kopi mulai tersebar di Jazirah Arab pada abad 13.

Qahwah,” begitu bangsa Arab menyebut biji kopi pada saat itu. Qahwah artinya ‘kekuatan’ karena kopi dikonsumsi sebagai santapan dengan energi yang tinggi. Perubahan kata kopi berubah lagi saat mulai tersebar di Turki. Di sana namanya jadi “Kahveh”.

Sementara sebutan kopi seperti yang kita bilang sekarang, berasal dari bahasa serapan “Koffie” dari bahasa Belanda, pasca-menyebar di Benua Eropa. Nah, kembali ke soal persebaran kopi di Arab, saat itu kopi populer di antara warga Muslim sebagai minuman penambah energi saat ibadah malam.

Ya, kopi berubah cara mengonsumsinya dari dimakan jadi diminum oleh bangsa Arab dengan direbus dahulu, kemudian diambil sarinya. Persebaran berikutnya mengarah ke India dan Turki, sampai Eropa di abad 15 hingga 17.

Kalau mau tahu di mana kedai kopi pertama di dunia, adanya di Turki. Tepatnya di Konstantinopel (kini Istanbul). Kedai kopi pertama berdiri di sana pada 1475 dengan nama Kiva Han.

Bersamaan dengan itu, kopi juga mulai merambah ke Eropa yang dibawa saudagar Venezia (Italia) dari Turki. Pun begitu, Belanda-lah negara Eropa pertama yang mampu membudidayakan kopi, sampai pada 1690 dibawa ke Pulau Jawa di Hindia Belanda.

Adapun persebaran ke Benua Amerika, sekira tahun 1714, kopi tersebar ke Martinique di Karibia (Amerika Tengah) dengan dibawa pelaut Gabriel Mathieu di Clieu. Pada perkembangannya juga mencapai Brasil yang kini menjadi produsen kopi terbesar di dunia.

Kopi yang kita kenal sekarang berasal dari dua varietas utama, yakni Arabika dan Robusta. Biji kopi Arabika biasanya berwarna hijau hingga merah gelap dan jadi kopi dengan cita rasa jempolan.

Sementara Kopi Robusta yang pertama kali ditemukan di Kongo baru pada 1898 bisa dibilang kelas dua setelah Arabika yang ditemukan sejak 800 SM. Nah, belakangan ada lagi yang namanya Kopi Luwak.

Meski merupakan subvarietas dari Kopi Arabika, Kopi Luwak saat ini jadi kopi termahal di dunia. Kopi Luwak tercipta setelah biji Kopi Arabika dijadikan makanan luwak atau sejenis musang kelapa.

Biji kopi yang tersisa kemudian keluar bersama kotorannya. Inilah yang kemudian disebut biji Kopi Luwak yang biji kopinya mengalami fermentasi bakteri di dalam perut luwak. So, sudah menentukan mau minum kopi yang mana?