Siapa yang tidak bangga jika Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta masuk daftar 50 besar dunia? Apalagi bisa menduduki daftar peringkat 40 atau 30 terbaik dunia?

Pamor Jakarta sebagai ibukota Republik Indonesia tentu akan semakin berkibar. Nama Indonesia, negara dengan 250 juta penduduk ini akan pasti semakin diperhitungkan di level global. Kepercayaan dunia terhadap kemampuan putra-putra Indonesia pun juga makin kuat.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut menjadi nyata, Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata pun tengah gencar mempersiapkan Bandara Soetta agar eksis dalam ajang Skytrax World Airport Awards 2017.

Saat ini sedang ada e-vote, pengumpulan suara masyarakat atau survei melalui online, untuk menentukan peringkat bandara dunia versi Skytrax World. Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengajak masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam voting online tersebut demi memenangkan Bandara Soetta.

" Yuk berikan suara Anda untuk CGK, nama bandara Jakarta International Airport, di link https://bit.ly/voteCGK, dengan deadline 28 Februari 2017," ucap Menpar Arief Yahya, dikutip dari keterangan pers tertulis.

Tahun 2016 lalu, Bandara Internasional Soekarno-Hatta menduduki peringkat ke-63 dalam daftar World's Top 100 Airports yang ditetapkan Skytrax. Dan tahun ini, ditargetkan Indonesia minimal harus menembus 50 terbaik dunia.

Karena itu, yuk buruan ikut voting! Caranya, buka website https://www.worldairportsurvey.com/Surveys/favorite_airport.html, masukkan data email, lalu jawab pertanyaan dan berikan lima bintang di daftar isiannya. Setelah lengkap, submit seluruh jawabannya. Kemudian, akan ada ucapan terima kasih di layar smartphone atau laptop kamu.

Voting tidak boleh dilakukan lebih dari satu kali. " Saya yakin, kalau kita bersatu, demi Merah Putih, tidak ada yang tidak bisa!" kata Menpar Arief Yahya.

Untuk diketahui, Skytrax World Airport Awards sendiri merupakan salah satu penghargaan prestisius di industri penerbangan yang diselenggarakan tiap tahun. Penilaiannya didasarkan pada survei independen terhadap kepuasan pengguna jasa atas produk dan pelayanan di bandara.

Mulai dari efisiensi proses bisnis pelayanan, kenyamanan dan kebersihan terminal, fasilitas penumpang dan pelayanan staf, pelayanan imigrasi, polisi, bea cukai, tenant, restoran, hingga konter informasi. Semua masuk dalam kriteria penilaian.