BALIKPAPAN - Zaman sekarang, media sosial (medsos) sudah menjadi kebutuhan hidup bagi sebagian orang. Tapi hati-hati, dampak dari medsos ada juga yang negatif. Misalnya, digunakan para pelaku kejahatan. Seperti yang terjadi pada Enung Lestari (33), guru honorer di Bandung, Jawa Barat.

Gara-gara tertipu lewat medsos, dia harus luntang-lantung selama tiga hari berjalan kaki dari Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara, ke Balikpapan. Enung menceritakan, awalnya, berteman dengan seorang pria dari Facebook. Perkenalan berlanjut ke hubungan lewat telefon genggam, hingga akhir Januari lalu dia diminta bertemu di salah satu terminal bus Leuwi Panjang, Bandung. Lepas dari itu, dia menyebut hilang ingatan dan tidak ada bertatap muka dengan pelaku.

"Saat sadar saya sudah di jalan dekat kebun karet. Lihat ada anak kecil perempuan, saya ingat anak saya. Saya terus jalan kaki tiga hari tiga malam. Tiap bertemu masjid saya salat, cuci baju, kering saya pakai lagi," kata Enung dengan raut wajah masih kebingungan saat ditemui di  Polsek Balikpapan Utara, seperti mengutip Jawa Pos, Rabu (8/2/2017).
Enung mengungkapkan, ketika sampai di Kilometer 4 Balikpapan Utara, ditawari tukang ojek yang melintas. Kepada tukang ojek tersebut, Enung menceritakan kejadian yang menimpanya. Tukang ojek kemudian membawa Enung ke Polsek Balikpapan Utara dan diberi uang saku oleh tukang ojek tersebut Rp20 ribu. Enung menerangkan, selama dalam pengaruh hipnotis, telah kehilangan uang hingga Rp12,7 juta yang disetorkan ke pelaku sebanyak empat kali, yakni Rp4 juta, Rp6 juta, kemudian Rp2 juta dan terakhir Rp700 ribu. Dia ingat, uang tersebut disetorkan saat berada di terminal.

"Ngakunya dia (pelaku) kerja di pelayaran dan kehilangan barang-barangnya jatuh ke laut. Dia minta uang ke saya biar bisa pulang dari Batam ke Bandung," tambah Enung.

Sementara itu, keterangan Kapolsek Balikpapan Utara AKP Sopyan, korban saat diantar tukang ojek masih dalam kondisi linglung. Oleh polisi dibantu untuk memulihkan kondisinya. Polisi yang mencari alamat korban menemukan sebuah nomor handphone di buku saku yang dibawa korban dan berhasil menghubungi kakak korban.

"Dari keterangan keluarga, korban sudah dinyatakan hilang selama 10 hari. Lantas kami bantu proses pemulangan dari Bandara Sepinggan ke Bandara Soekarno-Hatta. Di sana sudah ada keluarga yang menunggunya," ujar AKP Sopyan.