Bukan biji kopi yang disangrai tetapi bungkul bawang putih yang dibakar. Kemudian disajikan sebagai minuman. Bagaimana rasanya?


Saat Yokitomo Shimotai melihat irisan bawang putih yang terbakar dan menghitam ia berpikir tampak seperti kopi. Dia ingin tahu apakah mungkin bawang putih terbakar hangus dapat diseduh untuk minuman seperti kopi.

Shimotai tidak bercanda, pada 13 Januari lalu, mulai dijual kopi dari bawang putih di pusat perbelanjaan A-Factory di Perfektur Aomori, Jepang.

Dikabarkan oleh asahi.com (5/2/2017) , minuman unik ini menawarkan harum kuat bawang putih namun rasanya mirip dengan kopi. Kopi bawang putih ini dikembangkan oleh Shimotai (73) dari bawang putih yang tumbuh di Aomori.

Ide ini berawal dari 30 tahun lalu saat Shimotai tanpa sengaja menghanguskan steak dan bawang putih saat memasak di kedai kopi miliknya di Hachinohe, Aomori.

Melihat ada kemiripan antara bawang putih dan kopi, ia memasukkan bawang putih ke cangkir kopinya dan menuangkan air panas. Menurutnya rasa minuman tersebut enak.

Shimotai mulai bekerja secara bertahap terus meningkatkan kualitas kopi bawang putih tersebut. Awalnya hanya untuk kesenangan belaka, namun kemudian ia mulai mencoba menjualnya menjadi minuman baru pada 6 atau 7 tahun lalu.

Shimotai sukses melelehkan inti bawang putih saat membakar sisa potongannya. Dia menciptakan metode produksi minuman bawang putih ini. Bawang putih dihancurkan setelah intinya lumer. Ia menerima paten akan teknik ini pada Oktober 2015 lalu.

Kemudian pada 13 Januari, diadakan tasting session di pusat perbelanjaan A-Factory.

Miho Kagawa (45) pegawai negeri dari Sapporo mengatakan bahwa aroma minuman ini sangat kuat dengan aroma bawang putih. Namun setelah mencicipinya, ia terkejut.

"Ini benar terasa seperti kopi sungguhan," ujar Kagawa.

Shimotai mengatakan bawa rasa pahit dari bawang putih gosong tampaknya membantu menciptakan rasa mirip kopi .

Kopi bawang putih sendiri dibuat di parbik Tekuno Baisen Kobo, Ninohe, Perfektur Iwate, milik Shimotai. Tiap kemasan kopi bawang putih dihargai 300 yen (Rp35.000), tidak termasuk pajak