JAKARTA - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mewanti-wanti pemerintah untuk waspada dalam menyikapi kebijakan AS selama dipimpin Donald J Trump. "Dengan mengevaluasi segala bentuk perjanjian bebasnya (AS), ini akan memberikan pengaruh terhadap ekonomi global. Untuk itu, harus disiapkan antisipasinya. Bisa dengan memperkuat bilateral," kata Rosan dalam diskusi bertajuk Kebijakan Ekonomi, Bisnis, dan Politik AS di bawah Presiden Trump dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia di Auditorium CSIS, Jakarta, Jumat (27/01/2017).

Selama ini, kata dia, AS merupakan mitra utama ekspor bagi Indonesia, selain Cina (Tiongkok). Jika Trump benar-benar melakukan proteksi, harus ada upaya antisipasinya.

"Kerja sama perdagangan secara langsung harus dipersiapkan sejak sekarang. Pemerintah bisa mencari celah dan manfaat. Bahwa perdagangan dua negara masih bisa menyelamatkan perekonomian dalam negeri," paparnya.

Pemilik Recapital Group ini mengatakan, sejatinya, ekonomi Indonesia dan regional, masih cukup menjanjikan untuk digarap dengan maksimal. Layak menjadi alternatif bagi tujuan ekspor produk asal Indonesia.

"Perekonomian Indonesia dan Asean sebenarnya masih memiliki potensi untuk berkembang, dibandingkan dengan negara Eropa. Tinggal bagaimana kebijakan Pemerintah dalam mengembangkan industri dan memperbaiki skema perdagangan dengan negara lain," tandasnya.