BOGOR - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyayangkan banyaknya hasil polling atau survei sejumlah lembaga yang diyakini sebagai "titipan".

Hal ini diungkapkan untuk menanggapi maraknya hasil survei yang berbeda selama masa kampanye Pilkada DKI Jakarta hingga saat ini.

"Saya ini sudah lama jadi orang Indonesia. Ya sudah lumayan lah ya di politik, dari 2004. Jadi sebenarnya kalian sudah tahu juga di dalam hati kalian. Polling-polling kan terserah siapa yang bayar," kata Prabowo kepada awak media di ruang kerja kediamannya, Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Minggu (22/1/2017).

(Baca: Populi Center: Agus-Sylvi 25,0 Persen, Ahok-Djarot 36,7 Persen, Anies-Sandi 28,5 Persen)

Menurut Prabowo, lembaga survei seharusnya berani terang-terangan mengenai dengan siapa mereka meneken kontrak kerja sama. Termasuk jika bekerja sama dengan salah satu pasangan calon pada pemilu.

Dengan begitu, masyarakat tidak disajikan hasil survei yang seolah-olah benar, tetapi merupakan rekayasa belaka.

"Itu polling-polling harus ada disclosure, mereka kontrak sama siapa, karena memang ini masalah loh. Itu polling-polling juga harus jujur. Polling itu tidak boleh membentuk suatu persepsi yang tidak benar. Rakyat sudah tidak bodoh," tutur Prabowo.

Dia kembali menekankan bahwa hasil lembaga survei yang berafiliasi kepada salah satu pasangan calon akan mengaburkan hasil polling yang sebenarnya.

Secara sederhana, Prabowo meyakini lembaga survei akan menampilkan hasil survei dengan angka tertinggi untuk pasangan calon yang sebelumnya sudah sepakat untuk bekerja sama.

Hal serupa sebelumnya sempat disinggung calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan.

Anies mengomentari hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menempatkan dia bersama pasangannya, Sandiaga Uno, pada posisi terbawah setelah debat pertama KPUD DKI Jakarta.

(Baca: Poltracking: Agus 30,25 Persen, Ahok 28,88 Persen, Anies 28,63 Persen)

Bahkan, LSI menyebut kemungkinan besar pasangan Anies-Sandi akan gugur di putaran pertama Pilkada, dikalahkan oleh Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Di putaran kedua nanti, LSI memprediksi pasanan Agus-Sylvi akan menjadi gubernur dan wakil gubernur terpilih.