ANKARA - Hampir 500.000 anak-anak pengungsi Suriah saat ini menerima pendidikan di berbagai sekolah di Turki. Demikian data terbaru dri UNICEF.

Meski terdapat peningkatan anak-anak pengungsi yang bersekolah lebih dari 50 persen sejak Juni lalu, setidaknya 380.000 anak lainnya belum bisa mendapatkan layanan pendidikan.

"Untuk pertama kali sejak krisis Suriah pecah, lebih banyak anak pengungsi di Turki yang bersekolah ketimbang yang tidak bersekolah," kata wakil direktur eksekutif UNICEF, Justin Forsyth, Kamis (19/1/2017).

"Turki harus diapresiasi atas prestasi ini. Meski demikian, masih ada risiko generasi anak-anak Suriah yang "hilang", karena tak memiliki kemampuan memadai untuk membangun kembali negara mereka," ujar Forsyth.

Turki saat ini menampung lebih dari 1,2 juta pengungsi anak-anak Suriah, membuat negeri itu sebagai negara yang menampung pengungsi anak paling banyak di dunia.

Bekerja sama dengan pemerintah, UNICEF membantu untuk memperkuat sistem pendidikan, meningkatkan akses terhadap pendidikan, dan meningkatkan kualitas pendidikan inklusif untuk anak-anak tak mampu dari Suriah dan Turki.

Sejak 2013, UNICEF sudah membantu dalam pembangunan, merenovasi, atau melengkapi sekitar 400 sekolah dan melatih 20.000 guru sukarelawan asal Suriah.

Forsyth juga memuji kualitas layanan terhadap para pengungsi yang disediakan pemerintah Turki.

Data serupa juga disampaikan wakil menteri pendidikan Turki Orhan Erdem yang ikut bersama UNICEF berkunjung ke beberapa kamp pengungsi.

Erdem mengatakan, sebanyak 497.000 dari 833.000 anak pengungsi Suriah sudah mendapatkan pendidikan.