JAKARTA - Cita-cita sebagai pengusaha telah diwujudkan oleh Amelisah di usianya yang baru menginjak 23 tahun. Berawal dari berjualan risoles di kelas ketika kuliah S-1, kini gadis yang akrab disapa Melisa itu sukses menggeluti usaha kuliner yang diberi nama Baso Mercon.
Usaha baso mercon ini telah dilakoninya sejak 30 Mei 2015. Melisa menjalankan bisnisnya di sebuah ruko yang berada di depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

"Memang usahaku ganti-ganti, tetapi produk baso mercon ini ternyata berkah. Usahaku ini sudah banyak dikenal, punya banyak pelanggan setia," tuturnya kepada Okezone, Jumat (20/1/2016).

Selain baso mercon, mahasiswa S-2 Hukum Ekonomi Syariah UIN Syarif Hidayatullah itu juga menjalani empat usaha lainnya. Alih-alih kualahan, Melisa justru mampu mempertahankan prestasi akademisnya. Dia bahkan langganan meraih IPK 3,9.

"Aku memberanikan diri ambil S-2 setelah lulus sarjana. Awalnya takut, tapi terus berusaha. Hingga akhirnya bisa memiliki nilai tertinggi di kelas di setiap semester. Awal kuliah S-2 IP aku 4,00, seterusnya aku 3,9," sebutnya.

Melisa pun membeberkan beberapa rahasianya bisa mendapat nilai terbaik di tengah kesibukan usahanya. Menurut dia, yang terpenting adalah fokus dan manajemen waktu. Mahasiswa juga harus menghindarkan diri dari kegiatan yang tidak terlalu penting dan mampu menentukan prioritas.

"Kemudian keinginan yang kuat. Walaupun sibuk bisnis tapi aku tidak lupa sama tanggung jawab," ucapnya.

Saat ini, Melisa tengah disibukkan dengan penyusunan tesis. Namun, dia sama sekali tidak mengurangi aktivitasnya. Bahkan, Melisa bergabung dalam sekolah public speaking dan sekolah marketing online.

"Setelah mendapat ilmu dari perkuliahan S-2, aku ingin tetap belajar mengambil S-3. Dan ilmu yang didapat akan diterapkan di lapangan. Rencana ke depan setelah lulus, yaitu ingin membangun lembaga keuangan syariah," tukas mahasiswa gadis berhijab itu.