JAKARTA - Beasiswa menjadi kesempatan emas bagi mahasiswa Indonesia yang punya mimpi kuliah ke luar negeri, namun tak punya cukup biaya. Setiap tahun, peminat beasiswa ke luar negeri pun meningkat sehingga membuat persaingan semakin ketat.

Salah satu penerima beasiswa kuliah S-2 di Amerika Serikat (AS), Erlina Mariana Rosada Sari Siregar mengatakan, untuk bisa kuliah ke luar negeri, maka jangan takut untuk bermimpi. Kemudian, tentukan cita-cita apa yang ingin dijalani.

"Tawaran beasiswa sangat banyak. Saya juga coba berkali-kali sampai akhirnya baru dapat, dan berangkat ke Amerika pada 2014," tuturnya saat berbincang kepada Okezone, belum lama ini.

Erlina merupakan seorang guru matematika asal Aceh yang mendapat beasiswa USAID Prestasi. Menurut dia, pemburu beasiswa harus cerdik dalam memilih program beasiswa.

"Bahasa Inggris saya sebenarnya kurang bagus. Tetapi beasiswa ini lebih melihat visi dan misi. Jadi apa yang akan saya lakukan setelah kembali ke Indonesia," ucapnya.

Tips berikutnya, yakni usaha dan belajar. Jangan patah semangat ketika gagal lolos beasiswa. Sedangkan belajar diperlukan untuk mengasah kemampuan bahasa dan menulis.

"Waktu angkatan saya ada sekira 1.500 pendaftar, tetapi yang diterima hanya 20-an. Artinya, tidak ada yang tidak mungkin," sebutnya.

Terakhir, wanita yang meraih gelar master di Western Michigan University itu berpesan kepada para pemburu beasiswa, khususnya S-2 untuk membulatkan tekad, serta berdoa dan meminta restu kepada orangtua dan keluarga.

"Dukungan keluarga juga penting bagi keberhasilan kita dalam menembus beasiswa," pungkasnya.