PASURUAN - Setelah di wilayah timur genangan air menyurut, kini banjir melanda di kawasan barat Kabupaten Pasuruan. Tiga desa di Kecamatan Beji terkena dampak luapan Sungai Wrati yang tidak dapat menampung debit air setelah hujan lebat di lereng Gunung Penanggungan. Bahkan, luapan air sempat mengganggu arus lalu lintas karena meluber ke Jalan Raya Gempol Beji.

Dari catatan BPBD Kabupaten Pasuruan, hujam deras mengguyur kawasan lereng Gunung Pananggunangan selama lebih dari dua jam dengan intensitas volume 90 milimeter per jam. Sedangkan kondisi normal hujan di kawasan tersebut hanya pada kisaran 40-50 milimeter per jam.

"Hujan sangat deras Sungai Wrati dan sungai kecil di kawasan Gempol akhirnya meluber hingga perkampungan dan jalan raya," ujar Bhakti Jati Permana, kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Jumat (13/1/2017).

Sedangkan dampak dari luapan Sungai Wrati di Kecamatan Beji, ada tiga desa tergenang air dengan kisaran 30 hingga 50 sentimeter, yakni Desa Kedungringin, Kedungboto dan Cangkringmalang.

Selain menggenangi rumah warga, luapan air sungai membuat puluhan hektar area persawahan tak dapat ditanami.

"Untuk bantuan ke warga, mereka kami suplai air bersih. Sedangkan makanan instan melalui kepala desa masing-masing nantinya dapat diklaimkan ke BPBD," tambahnya.

Sedangkan aktivitas warga yang terkena banjir hingga pagi ini tidak bisa maksimal. Hampir seluruh jalan desa tidak dapat dilalui karena ketinggian air mencapai 50 sentimer. Mereka hanya bisa membersihkan ruangan rumah yang sudah mulai surut.

"Ya, saya hanya bisa bersih-bersih barang yang kemarin kena air campur lumpur, wong jalannya masih banjir," ujar Sutarmi, warga Kesungringin.