OSLO - Mulai pekan depan, Norwegia akan menjadi negara pertama di dunia yang menghapus radio berfrekuensi FM dan beralih sepenuhnya pada layanan radio digital. Seperti dilansir NPR Sabtu 7 Januari 2017, perubahan ini telah diumumkan sejak 2015, tetapi baru akan diterapkan pada pertengahan Januari 2017.

Reuters melaporkan bahwa penutupan sinyal FM akan dimulai di kota utara Norwegia, Bodø  pada 11 Januari mendatang. Setelah itu program ini akan berlanjut ke seluruh negeri hingga akhir tahun. 

The Local melaporkan sejumlah stasiun radio tetap akan berada di jalur FM hingga 2020. 

Keputusan ini dilakukan pemerintah Norwegia karena radio digital menyediakan delapan kali lipat lebih banyak saluran dibandingan radio berfrekuensi FM, dengan harga yang sama. 

Saat ini hanya tersisa lima radio FM di Norwegia,; tiga radio milik publik dan dua radiso swasta. Radio nasional dan sejumlah radio lokal serta regional telah beralih ke digital sejak beberapa waktu terakhir.

Para pendukung peralihan ini menyebut radio digital terdengar lebih jernih dibanding radio FM. Apalagi di daerah pegunungan seperti Norwegia yang banyak mempengaruhi frekuensi FM. 

Pada 2015, parlemen Norwegia menyetujui keputusan pemerintah dengan pertimbangan radio digital tidak terpengaruh oleh cuaca ekstrim yang kerap melanda negara itu. Hal ini penting jika pemerintah ingin melakukan pengumuman persiapan kondisi darurat bagi rakyat.

Namun, dua per tiga rakyat Norwegia menentang penghapusan ini. Menurut jajak pendapat terbaru, sebanyak dua juta mobil di Norwegia tidak memiliki penerima radio digital.

“Alat pengubah radio FM menjadi digital biayanya mencapai US$ 170 (Rp 2,2 juta),” demikian laporan jajak pendapat yang dilansir NPR.