JAKARTA - Polres Metro Tangerang membekuk komplotan pelaku pencurian motor (curanmor) yang selama ini meresahkan warga. Dari komplotan tersebut, polisi mengamankan tiga pucuk senjata api ilegal.
"Para pelaku ini modusnya mencuri motor yang diparkir di pinggir jalan, tetapi mereka tidak segan-segan untuk melukai korban dengan persenjataan senjata api yang ada," terang Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan kepada detikcom, Sabtu (31/12/2016).
Pelaku berjumlah empat orang ini ditangkap setelah melakukan aksi terakhirnya di wilayah Kota Tangerang, pada November 2016 lalu. Para pelaku ditangkap di sebuah hotel di kawasan Serpong Utara, pada 25 Desember 2016 lalu.
"Sasaran para pelaku adalah mengincar motor-motor yang diparkir di pinggir jalan atau di parkiran pertokoan," imbuhnya
Adapun barang bukti yang diamankan dari para pelaku yakni 3 pucuk senpi rakitan jenis revolver, 6 unit motor, 6 buah kunci "T", 58 anak kunci "T", 2 kabel dan 15 kunci motor. Para pelaku dijerat dengan Pasal 263 Jo 480 KUHP.
Berdasarkan catatan Polda Metro Jaya, angka kasus pencurian motor sepanjang 2016, mengalami penurunan sebanyak 5 persen dibanding tahun sebelumnya. Meski begitu, kasus pencurian motor ini masih cukup tinggi dibanding kasus menonjol lainnya.
Tercatat ada 2.301 kasus curanmor di wilayah hukum Polda Metro Jaya, sementara tahun 2015 mencapai 2.430 kasus. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, banyaknya jumlah motor di Jakarta dan sekitarnya menjadi salah satu penyebab tingginya kasus pencurian motor ini.
"Sekarang, setiap orang mampu membeli motor dengan mengkredit hanya dengan DP sebesar Rp 5 juta. Hal ini dimanfaatkan oleh pelaku curanmor, karena kebutuhan masyarakat akan motor juga meningkat," jelas Argo.
Argo mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan pengamanan terhadap motor di antaranya dengan memasang kunci ganda.
"Kemudian kalau parkir di tempat umum, cari parkiran yang ada penjaganya dan jangan sampai ketinggalan kunci motornya. Karena banyak juga kasus pencurian motor yang mana karena korbannya sendiri lupa ketinggalan kunci motornya, masih nyantol," tandasnya.
Pelaku berjumlah empat orang ini ditangkap setelah melakukan aksi terakhirnya di wilayah Kota Tangerang, pada November 2016 lalu. Para pelaku ditangkap di sebuah hotel di kawasan Serpong Utara, pada 25 Desember 2016 lalu.
"Sasaran para pelaku adalah mengincar motor-motor yang diparkir di pinggir jalan atau di parkiran pertokoan," imbuhnya
Adapun barang bukti yang diamankan dari para pelaku yakni 3 pucuk senpi rakitan jenis revolver, 6 unit motor, 6 buah kunci "T", 58 anak kunci "T", 2 kabel dan 15 kunci motor. Para pelaku dijerat dengan Pasal 263 Jo 480 KUHP.
Berdasarkan catatan Polda Metro Jaya, angka kasus pencurian motor sepanjang 2016, mengalami penurunan sebanyak 5 persen dibanding tahun sebelumnya. Meski begitu, kasus pencurian motor ini masih cukup tinggi dibanding kasus menonjol lainnya.
Tercatat ada 2.301 kasus curanmor di wilayah hukum Polda Metro Jaya, sementara tahun 2015 mencapai 2.430 kasus. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, banyaknya jumlah motor di Jakarta dan sekitarnya menjadi salah satu penyebab tingginya kasus pencurian motor ini.
"Sekarang, setiap orang mampu membeli motor dengan mengkredit hanya dengan DP sebesar Rp 5 juta. Hal ini dimanfaatkan oleh pelaku curanmor, karena kebutuhan masyarakat akan motor juga meningkat," jelas Argo.
Argo mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan pengamanan terhadap motor di antaranya dengan memasang kunci ganda.
"Kemudian kalau parkir di tempat umum, cari parkiran yang ada penjaganya dan jangan sampai ketinggalan kunci motornya. Karena banyak juga kasus pencurian motor yang mana karena korbannya sendiri lupa ketinggalan kunci motornya, masih nyantol," tandasnya.