JAKARTA - Pola makan yang sehat menyebut bahwa asupan lemak harus dihindari. Namun, studi terbaru mengatakan bahwa mengurangi karbohidrat lebih menyehatkan dibanding mengurangi asupan lemak.

Pada intinya, studi tersebut menyimpulkan bahwa makanan yang mengandung lemak tidak selamanya buruk bagi kesehatan. Studi yang dimuat di American Journal of Clinical Nutrition tersebut mengungkap bahwa asupan karbohidrat justru lebih berbahaya.

Dalam studi tersebut, orang dewasa yang menerapkan pola diet tinggi lemak sembari mengurangi asupan karbohidrat, cenderung memiliki tubuh ramping dan kondisi tubuh lebih sehat. Tekanan darah serta kadar gula darahnya juga lebih rendah, sehingga lebih terlindungi dari risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2 dan kanker.

Baca juga: Hendak Turunkan Berat Badan? Yuk, Simak Pesan Pak Dokter

Selama studi berlangsung, partisipan diberi asupan lemak berkualitas yang diproses dan berasal dari bahan alami, seperti mentega, krim, keju, dan minyak kelapa. Para ilmuwan percaya bahwa lemak semacam itu baik dapat memberi dampak yang baik bagi tubuh.

Sebaliknya, karbohidrat diolah oleh tubuh menjadi gula, sehingga menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat. Kerja insulin bisa terpengaruh oleh kondisi tersebut.

"Diet karbohidrat tinggi dan gula. Keduanya terbilang kritis dan berisiko meningkatkan kematian akibat penyakit kardiovaskular di abad 21 ini," tambah Prof Sherif Sultan, spesialis jantung dari University of Ireland, seperti dikutip dari Express, Selasa (20/12/2016).

Hasil penelitian ini juga didukung oleh Prof Simon Dankel dari University of Bergen, Norwegia yang juga melakukan penelitian terkait karbohidrat dan juga lemak.

"Ada fokus yang luar biasa pada makanan tinggi lemak yang dapat mengontrol berat badan. Karena itu, makanan tinggi lemak tidak selamanya buruk bagi kesehatan," kata Prof Simon.