YOGYAKARTA - Pemerintah dan DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta bersepakat mengalokasikan anggaran untuk mulai membangun jaringan internet berbasis nirkabel maupun fiber optik di seluruh desa di wilayah itu mulai tahun 2017.

“Target pertama tahun depan 45 desa dulu kami bangun jaringan infrastruktur internetnya dengan anggaran awal sekitar Rp 600 juta,” ujar Kepala Bidang Layanan Teknologi dan Manajemen Informasi Dinas Komunikasi dan Informatika Yogyakarta Rony Primanto, Jumat (16 /12/2016).

Anggaran sebesar itu untuk mendukung penyediaan bandwidth sebesar 600 megabyte.
Adapun jumlah desa/kelurahan di Yogyakarta yang tersebar di empat kabupaten dan satu kota ada 438.

Ronny mengatakan dari seluruh desa di Yogyakarta itu, baru sekitar 100 desa yang memiliki sistem informasi desa untuk mendukung jalannya roda pemerintahan. “Yang paling maju desa di Kabupaten Gunungkidul, hampir seluruh desa sudah memiliki sistem informasi,” ujar Rony.

Gunungkidul sendiri selama ini dikenal sebagai daerah paling jauh dari pusat kota Yogyakarta dan angka kemiskinannya paling tinggi serta paling sering menjadi langganan bencana kekeringan.

Rony menambahkan, Pemerintah DI Yogyakarta sengaja mengebut penyediaan jaringan nirkabel menyusul adanya program penyediaan satu juta domain gratis yang kini digelontorkan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dari jatah sejuta domain itu, Yogyakarta mendapat alokasi domain gratis sekitar 30 ribu dengan ekstensi .id.

“Jika desa mau memanfaatkan layanan domain gratis kementerian ini bisa menghemat pembelian domain yang biayanya sekitar Rp 2 juta,” ujarnya.

Menurut Rony, terbangunnya sistem informasi di desa akan memudahkan segala urusan program pemerintah provinsi-kabupaten/kota-desa. Program penyelenggaraan pemerintahan bisa salingterkoneksi dan masing-masing mampu mengetahui informasi baik perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, kebutuhan anggaran serta evaluasi untuk pengambilan keputusan.

“Masyarakat juga bisa mengawasi penggunaan keuangan secara transparan ketika semua desa sudah online,” ujarnya.

Ketua Komisi A DPRD DI Yogyakarta Eko Suwanto membenarkan jika persetujuan anggaran untuk membangun jaringan nirkabel dan fiber optik itu telah diketok badan anggaran tahun ini.
“Tinggal pelaksanaannya dimulai tahun 2017 nanti,” ujar Eko.

Menurut Eko, penyediaan infrastruktur internet di seluruh desa juga memungkinkan terbukanya peningkatan infrastruktur bidang lain, misalnya dalam mitigasi kebencanaan. Dengan jaringan nirkabel itu kawasan pesisir di tiga kabupaten di Yogyakarta bisa mulai ditanam sejumlah CCTV dan early warning system bagi warga setempat.