HASAKA, Suriah - Kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri pada sebuah pesta pernikahan Kurdi di timur laut Suriah, kemarin. Dalam insiden di Kota Hasaka itu, 22 orang tewas dan puluhan lainnya terluka. Peneliti Hak Asasi Manusia yang berpusat di Inggris menyebutkan, salah satu korban tewas adalah sang mempelai pria. ISIS menyebutkan, seorang militannya sengaja berada di dalam pesta dan meledakkan diri.

Pesta diadakan di desa Tal Tawil, yang mana memang dikontrol oleh pasukan Kurdi Suriah. Pasukan Kurdi memainkan peran melawan ISIS di Suriah dan Irak.

Klaim ISIS ini diunggah di Twitter dan di 'retweet' oleh beberapa pendukung ISIS.

"Seorang pelaku bunuh diri ISIS mengganggu pesta para pekerja Kurdi di Hasaka dengan sebuah senapan dan kemudian dia lari, lalu meledakkan dirinya," tulis ISIS dalam Twitter, seperti dilaporkan CNN, Selasa (10/4).

Insiden ini terjadi sama dengan pertemuan bilateral antara Amerika Serikat dan Rusia membahas tindak lanjut di Suriah.

Baru-baru ini, Suriah dibanjiri serangan oleh Rusia yang bekerja sama dengan sekutu rezim Suriah. Rumah sakit dan daerah sipil lainnya tak luput dari serangan tersebut.

Amerika Serikat sendiri menuduh Rusia gagal dalam menegakkan gencatan senjata dan malah berusaha untuk menghancurkan daerah-daerah sipil agar rakyat Suriah tunduk pada rezim Bashar al-Assad. Hal ini tentunya dibantah oleh Rusia yang menuduh, gencatan senjata awalnya dilanggar oleh AS.