MAKASSAR - Daeng Sumang (44), warga Kompleks Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar, Sulsel, yang jenazahnya hidup lagi saat dikubur, diungsikan keluarganya ke kampung halamannya di Pegunungan Camba, Kabupaten Maros, Sulsel.

Hal itu dibenarkan Abu (35), warga Tamalanrea Makassar, saat dikonfirmasi via telepon oleh Liputan6.com, Senin, 5 September 2016.

Kata Abu, Daeng Sumang dibawa keluarganya ke kampung halaman di Camba, Maros, untuk menghindari banyaknya warga yang datang ke rumah kontrakannya. Warga berbondong-bondong datang untuk bertanya soal kejadian ajaib yang dialami Daeng Sumang.

"Saya tadi pagi ke rumahnya, tapi sudah kosong. Kata tetangga sekitarnya, Daeng Sumang dibawa ke kampung di Camba sejak malam itu karena banyak warga berdatangan," ujar Abu.

Dia mengungkapkan rumah kontrakan warga mati suri yang merupakan pendatang tersebut tidak jauh dari SMK yang baru saja diresmikan oleh Menteri Pendidikan Nasional.

"Iya di sekitar situ ji. Tadi pagi saya ke situ. tapi sudah kosong rumahnya karena ia diungsikan ke kampung takut terlalu banyak orang berdatangan," ujar Abu.

Sebelumnya, insiden itu sempat simpang siur. Namun, ia mencoba mengonfirmasi kepada salah satu kerabatnya yang kebetulan sering membantu penggali kubur di TPU Sudang Kecamatan Biringkanaya Makassar.

"Awalnya info beredar, tapi saya juga mengecek ke keluarga di sekitar sana dan dikatakan iya sempat ada insiden ajaib tersebut. Saya sendiri akui tak melihat langsung, tapi beberapa keluarga benarkan adanya info yang beredar tersebut," ucap Abu.

Daeng Sumang dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu, 3 September 2016 malam. Jenazahnya kemudian hendak dikuburkan pada Minggu, 4 September 2016, di TPU Sudiang Makassar. Namun sebelum dikubur dan liang lahatnya ditutup, tiba-tiba tangan Sumang keluar dari sela-sela papan sampiran dan berbicara meminta tolong.

Penggali kubur beserta pembaca doa lalu mengangkatnya keluar dan membawanya pulang.***