CALIFORNIA - Ternyata bagi astronot, melihat waktu jam juga sangat penting saat berada di luar angkasa, apalagi bagi astronot Muslim untuk menunaikan shalat. Nah, bagaimanakah mereka melihat waktu di tempat itu?

Mantan awak Stasiun Antariksa Internasional yang baru saja turun ke Bumi, Scott Kelly menjawab pertanyaan tersebut di situs BND, Minggu (31/7/16). Kelly menjelaskan bahwa para astronot yang berasal dari negara yang berbeda-beda tentu tidak menggunakan patokan jam seperti ketika berada di negara mereka.

''Tidak seperti apa yang terjadi begitu sering di Bumi, semua awak mengadopsi standar yang sama seperti yang dilakukan pelaut di abad ke-19 Inggris untuk menghitung bujur mereka, meridian di Royal Observatory di Greenwich, London, Inggris atau, seperti yang biasanya kita sebut GMT,'' tulis Kelly.

''Menurut beberapa laporan, waktu kami awalnya berpatokan pada waktu Houston, Texas, karena di situlah pusat komando utama ISS berada. Tapi pengendali di Moskow dikabarkan marah karena akan membuat astronot bekerja dari pukul 15:00-03:00 waktu Moskow dan kereta bawah tanah Moskow tutup pukul 01:00, sehingga beberapa controller tidak bisa pulang,'' lanjut dia.

Untuk itu, dua negara tersebut sepakat untuk menggunakan standar waktu Inggris untuk mengakomodasi kedua negara. Hasilnya jarak waktu antara Indonesia dengan waktu ISS adalah 7 jam lebih cepat atau sama dengan jarak waktu Indonesia dengan GMT.***