BRISBANE - Associate Professor David Harrich membuat protein bernama 'Nullbasic' yang berkemungkinan dapat menyembuhkan HIV. Satu jenis protein sedang dikembangkan di Brisbane yang bisa mematikan infeksi HIV dalam sel. Temuan ilmiah ini kemungkinan bisa membuka jalan bagi pengobatan untuk menghilangkan virus mematikan tersebut.

Associate Professor David Harrich membuat protein ini dengan melakukan mutasi protein HIV yang sudah ada. Setelah sel terinfeksi HIV itu mendapatkan protein, maka sel tersebut tidak lagi membuat partikel virus.

Associate Professor Harrich, kepala laboratorium virologi molekul HIV di QIMR Berghofer Medical Research Institute, mengatakan hal ini di luar perkiraannya.

''Protein ini tidak saja mencegah kemampuan virus untuk memproduksi partikel virus dan menyebar ke sel lain, protein ini mematikan virus itu semuanya,'' katanya baru-baru ini.

''Artinya adala bahwa sel di dalam tubuh seseorang mungkin masih memiliki HIV di dalamnya, namun virus itu tidak akan berdampak lagi.''

''Virus itu pada dasarnya dimatikan dan sel tersebut tidak akan lagi membuat virus mematikan ini,'' kata Harrich lagi.

Sejauh ini, protein tersebut hanya digunakan dalam tes di lab sejak tahun 2009.

Associate Professor Harrich mengatakan langkah berikutnya adalah melihat apakah protein ini bisa menyembuhkan HIV di tikus. Yang belum diketahui adalah di titik mana protein tersebut mematikan kerja virus.

''Protein ini memberikan kita satu cara untuk melihat ke dalam sel guna menemukan mekanisme untuk mematikan HIV tanpa melakukan sesuatu yang merusak terhadap sel.'' katanya.

''Dengan kata lain, kita bisa menggunakan protein untuk menunjukkan tombol untuk mematikan, dan kemudian menemukan cara lain untuk menekan tombol tersebut.''

''Jelas sekali masih banyak yang harus dilakukan, dan tidak ada jaminan bahwa protein ini akan menjadi dasar bagi penyembuhan HIV.''

Di masa depan, Associate Professor Harrich menyebutkan protein tersebut berpotensi digunakan sebagai dasar bagi pengobatan fungsional bagi HIV, yang bisa diberikan sebagai pengobatan sekali saja.

Pengobatan itu akan berbeda dengan penggunaan obat antiretroviral yang tersedia sekarang ini, yang menghentikan virus untuk menyebar ke sel lain, namun tidak menghentikan sel untuk membuat virus HIV. Karenanya saat ini, pasien harus minum obat antiretroviral dalam jangka waktu yang lama.***