RIO - Ini benar-benar biadab. Seorang perempuan berusia 16 tahun diperkosa oleh 30 orang. Begitu terbangun dari pingsan, langsung diperkosa. Begitu seterusnya secara bergantian. Sejauh ini, batu tujuh orang ditangkap.

Kasus pemerkosaan ini terjadi di Rio, Brazil. Menurut kepolisian setempat, tujuh dari sekitar 30-an orang yang terlibat pemerkosaan massal itu sudah ditangkap. Enam orang merupakan pria dewasa dan satu orang lagi masih berusia remaja. 

Polisi mengatakan mereka terlibat pemerkosaan terhadap remaja perempuan berusia 16 tahun di Rio. Foto-foto dan video saat insiden telah menyebar viral di internet dan membuat penduduk shock.

Kejadian ini mendapat kecaman dari berbagai pihak. Penduduk protes meminta kekerasan terhadap perempuan segera diakhiri di Brasil. Polisi mengatakan insiden terjadi pada 21 Mei lalu di daerah kumuh Rio bagian barat. Korban sangat terguncang karena diperkosa dalam keadaan tidak sadarkan diri.

''Saya jatuh pingsan dan bangun di tempat berbeda, mereka memaksa saya, banyak yang menertawai saya,'' kata dia.

Ia saat itu dalam pengaruh obat-obatan. Menurutnya, banyak pria di sana memegang senjata sambil tertawa dan berbincang. Polisi mengatakan pelaku berjumlah sekitar 30 orang.

Pasca kejadian korban pulang namun ternyata foto-foto dan video saat insiden menyebar luas. Tampak di media sosial seorang pria berpose dengan korban yang tidak berbusana dan tidak sadarkan diri. Dokumentasi ini menyebar cepat di Twitter.

Pemimpin penyelidikan kasus, Cristiana Bento telah diminta menahan tujuh orang yang ditangkap. Meski menurut penuturan korban pelaku berjumlah lebih dari 30 orang, Bento mengatakan mungkin jumlahnya lebih sedikit.

Menurutnya, korban kemungkinan salah ingat karena di bawah pengaruh obat. Pada salah satu video yang menyebar menyebut jumlah pelaku.

''Anak ini, ia hamil oleh lebih dari 30 orang,'' kata salah satu suara.

Empat orang otoritas diyakini terlibat dalam serangan. Bento juga diminta menghukum dua orang yang diduga membantu menyebarkan video. Penyidik mengatakan para pakar melacak ponsel pelaku untuk menentukan dakwaan.

''Ini harus jadi contoh bagi masyarakat untuk tidak lagi melihat perempuan sebagai objek tapi seseorang yang harus dihormati,'' kata Bento.

Dalam sebuah wawancara dengan korban bulan lalu, ia mengatakan dukungan publik sangat penting. ''Saya tahu tidak akan ada keadilan yang akan membuat saya malu, awalnya saya tidak ingin memberitahu ibu saya, tapi sekarang saya tahu jika saya melewati ini sendiri, ini akan jadi lebih buruk,'' katanya.

Pemimpin gang di daerah kumuh Rio diduga ikut terlibat karena mengizinkan pemerkosaan terjadi di wilayahnya. Serangan itu tepatnya berlangsung di sebuah gedung terbengkalai di daerah kumuh Morro do Borao, Rio.***