MESKI kehilangan penglihatannya, Jyotsna Kaki tetap berusaha menyelesaikan studinya setelah operasi penyembuhannya dilakukan. Ia bahkan memaksa orangtuanya tetap memasukkannya ke perguruan tinggi walau memiliki kondisi yang sudah tidak sama dengan teman-temannya yang lain.

“Saya ingin cepat bisa menjadi mandiri lagi,” ungkap dia.

Usaha kerasnya pun berbuah manis. Studi di tingkat perguruan tinggi mampu diselesaikan dengan sangat baik. Ia bahkan mendapat penghargaan tambahan dari kampusnya sebagai salah satu lulusan terbaik.

Jyotsna akhirnya mendapat pekerjaan sebagai salah satu staf IT di laboratorium perangkat lunak di kampusnya. Siapa sangka, pekerjaan itulah yang akhirnya membuatnya mendapat pekerjaan di Google.

Tanpa sepengetahuannya, kakaknya ternyata mengirim lamaran atas namanya ke kantor Google. Pihak Google ternyata suka akan profil dan ide yang dimiliki Jyotsna Kaki. Ia pun dipanggil untuk mendapat tawaran pekerjaan dari salah satu perusahaan paling bonafit di dunia tersebut.

Jyotsna Kaki kini bekerja di google sebagai salah satu insinyur. Tugasnya adalah untuk mengetes setiap produk Google untuk lulus uji tes aksesibilitas.

“Impian terbesar saya adalah ingin menjadi individu yang bisa melakukan pekerjaan yang memberikan manfaat bagi orang lain” tutupnya.***