BAQHDAD- Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Irak, Lise Grande, mengatakan, sekitar 90 ribu warga sipil di Fallujah terjebak di wilayah yang tengah menjadi pusat pertempuran itu.

Dalam sebuah wawancara telepon dengan Reuters di Baghdad pada Rabu (8/6/2016), Lise Grande mengatakan, bahwa warga sipil bisa menghadapi situasi mengerikan di Fallujah.

Menurutnya, selama ini dunia telah meremehkan jumlah warga sipil di kota yang dikuasai kelompok Negara Islam Irak dan Suriah tersebut.

"Orang-orang yang datang bisa memberi kami perkiraan tentang kemungkinan adanya 80 hingga 90 ribu warga sipil yang berada di dalam," ujar Grande.

Saat pasukan pemerintah dan milisi sekutu berusaha merebut kembali kota, ribuan warga sipil terjebak dalam baku tembak di dalam dan sekitar Fallujah.

Grande juga mengatakan lebih dari 20 ribu orang telah berhasil melarikan diri dari kota dalam kondisi yang sangat sulit. Mereka berjalan berhari-hari dan menghadapi serangan ISIS untuk menjangkau wilayah yang dikuasai pemerintah.

"Sebagian dari mereka sayangnya tidak berhasil. Kita tahu lebih dari 10 orang telah tenggelam ketika mereka mencoba menyeberangi sungai," katanya.

Menurut laporan, warga yang melarikan diri umumnya menggunakan apa pun yang mengapung untuk membantu mereka menyeberangi Sungai Efrat. Sungai itu lebarnya sekitar 250 sampai 300 meter pada titik persimpangan di lahan pertanian di selatan kota.

Warga sipil yang melarikan diri dari Fallujah ditembaki militan ISIS, kata kelompok bantuan internasional juga mengatakan kepada Aljazirah.

Sementara itu, Direktur Dewan Pengungsi Norwegia, Nasr Muflahi, mengonfirmasi beberapa insiden tersebut berdasarkan kesaksian dari warga sipil yang langsung menjadi target ISIS.***