JAKARTA - Perawakan Laura Micetich terbilang cukup besar dibandingkan wanita umumnya. Beratnya 133 kg dan tinggi 182 cm. Fitur tubuhnya yang terbilang di atas rata-rata itu membuat wanita 25 tahun ini berpikir, bahwa tubuhnya telah mengintimidasi orang-orang di sekitarnya.

Laura yang memang hobi makan baru menyadari kalau tubuhnya sangat besar dan mengintimidasi setelah putus cinta dari kekasihnya. Sejak saat itu wanita yang berprofesi sebagai guru tersebut memutuskan untuk mengurangi berat badan demi mengubah hidupnya.

Awalnya wanita asal Jackson, Tennesssee, Amerika Serikat ini sempat mempertimbangkan prosedur operasi untuk memangkas berat badannya. Namun begitu ia ikut kelas gym dan melihat berat badannya turun beberapa kilogram, Laura sadar ternyata ia bisa melakukannya secara alami.

"Dengan tinggi dan ukuran badan yang seperti itu, aku mengintimidasi orang. Aku terus-terusan makan dan secara diam-diam. Biasanya aku akan membuka kulkas dan mencari sesuatu yang kubutuhkan, seperti sedikit kecanduan. Itu bukan makan karena faktor emosional tapi memang yang biasa aku lakukan," kata Laura, seperti dikutip dari Daily Mail.

Selain putus dari kekasihnya, ada satu faktor yang paling memacu semangat Laura untuk berusaha menurunkan berat badan. Bercita-cita menjadi guru profesional, Laura ingin memberikan contoh yang baik bagi anak-anak didiknya. Salah satunya memiliki bobot tubuh yang sehat dan ideal.

"Aku seorang guru dan ukuran tubuhku adalah hal pertama yang dikomentari anak-anak. Bukannya mereka jahat, tapi anak kecil 'kan memang perkataannya jujur," ungkapnya.

Laura pun mulai mengganti junk food dengan makanan yang lebih sehat dan latihan angkat beban. Dalam waktu setahun, berat badannya berkurang hingga setengah dari sebelumnya dan setelah dua tahun diet dibarengi olahraga, Laura bertransformasi jadi seperti dua orang yang berbeda. Perutnya ramping, wajahnya pun jauh lebih tirus.

Perubahan drastis membuat banyak orang mengira wanita berambut cokelat ini menjalani operasi atau minum pil pelangsing. Tapi ia bersikeras perubahan bentuk tubuhnya normal dan ia berusaha keras untuk mendapatkannya. Bahkan foto-fotonya di Instagram pernah dicatut tanpa seizinnya untuk keperluan promosi.

"Ada orang yang mencuri foto-fotoku dan menggunakannya untuk iklan pil turun berat badan, mengklaim bahwa aku minum pil mereka untuk melangsingkan tubuh tapi itu tidak benar. Tidak ada pil atau operasi, hanya kerja keras," tegasnya.

Rutin nge-gym, menurutnya menjadi faktor utama yang membantunya mendapatkan bentuk tubuh seperti sekarang. Dengan penurunan berat badan yang drastis, aktivitas fisik menjaga tubuhnya tidak kendur atau membentuk kulit yang menggelambir. Namun pergi ke gym dengan tubuh yang gemuk dan besar, bukan pengalaman yang cukup menyenangkan bagi Laura.

Tatapan sinis sempat menghampirinya kala ia memasuki tempat fitnes. Banyak teman-temannya di gym yang meragukan komitmennya untuk rutin olahraga dan menjadi langsing.

"Gym tempat yang menyeramkan. Aku memutuskan untuk terus pergi dan tidak peduli dengan pendapat orang-orang tapi setelah berat badanku berkurang seseorang berkata padaku bahwa mereka tidak menyangka aku akan berhasil. Mereka bilang kalau orang-orang di gym menganggapku sebagai lelucon dan kemudian mereka kaget dengan bagaimana aku menjadi sehat," ujar Laura yang juga mengungkapkan bahwa ada diskriminasi di gym terhadap orang-orang bertubuh gemuk seperti dirinya.

Dukungan justru datang dari dunia maya. Laura memutuskan untuk mendokumentasikan transformasinya lewat Instagram dan itulah yang memotivasinya untuk terus semangat menurunkan berat badan. Awalnya Laura tidak ingin ada yang tahu akun Instagram-nya karena dia bukan seseorang yang aktif di media sosial.

Tak disangka-sangka, Instagram-nya jadi populer dan banyak follower yang mendukungnya. Kini akun bernama The Iron Giantess itu sudah memiliki lebih dari 100 ribu followers.

"Mendokumentasikan prosesnya berperan sangat penting untuk membuatku terus fit karena ada komunitas yang memberiku dorongan dan semangat, begitupun sebaliknya. Tujuan utamaku adalah menjadi bahagia dan sehat. Aku suka gym sekarang. Aku latihan beban enam hari seminggu tapi itu sudah lebih menjadi gaya hidup bukan hanya untuk turunkan berat badan," pungkasnya.***