UMUMNYA, pasangan kekasih memejamkan kedua mata ketika sedang berciuman. Gerakan dan bahasa tubuh itu mengalir natural pada banyak pria dan wanita di dunia. Hal yang cukup unik ini, akhirnya diteliti oleh dua orang psikologis, yakni Pilly Dalton dan Sandra Murphy.

Dalton dan Murphy melakukan percobaan dengan bantuan responden. Responden diminta untuk melakukan tugas mencari huruf yang berbeda. Tangan mereka, saat melakukan tugas, dipasang alat getar.

Berdasarkan percobaan tersebut ditemukan partisipan melakukan pencarian huruf yang cukup sulit sehingga mereka tak lagi begitu merasakan getaran di tangan. Hal ini disebabkan mata mereka terlalu sibuk mencari huruf dan otak mereka fokus pada tugas.

Tugas mencari huruf tersebut dianggap sama dengan gerakan tubuh saat berciuman dengan mata terbuka.

Dalton dan Murphy yang mempublikasikan penelitiannya di Journal of Experimental Psychology Human Perception and Performance, mengungkapkan, jika saat berciuman sulit bagi otak untuk fokus terhadap indera yang lain.

Ketika membuka mata dan mendapat rangsangan visual, maka fokus otak akan berubah drastis.

Pandangan akan mengalihkan perasaan yang timbul dari ciuman sehingga mengganggu konsentrasi perasaan yang nyaman dan sedang menikmati berbagai hal yang tercipta dari ciuman.

Jadi, kini terjawab sudah secara ilmiah, mengapa semua orang menutup mata saat berciuman. ***