HARTA melimpah merupakan alasan bagi banyak orang untuk hidup berpoya-poya. Namun kebiasaan itu tidak berlaku bagi sejumlah orang terkaya di dunia. Mereka justru berhemat, bahkan ada mengenakan pakaian yang mereka beli dari pasar loak.

Itulah yang dilakukan pendiri raksasa gerai furnitur dunia IKEA, Ingvar Kamprad. Banyak baju lelaki yang pada 30 Maret mendatang genap berusia 90 tahun itu dibeli dari pasar loak.

“Aku tidak berpikir menggunakan apapun yang tidak dibeli dari pasar loak. Ini artinya aku ingin memberi contoh bagus,” tutur Kamprad, sebagaimana dikutip Dream dari AsiaOne, Kamis 10 Maret 2016.

Pengakuan itu disampaikan Kampard dalam sebuah video film dokumenter yang ditayangkan televisi Swedia pada Rabu yang lalu. “Ini merupakan sifat Smaland –sebuah wilayah bagian selatan Swedia– untuk berhemat,” tambah dia.

Kamprad memang orang kaya raya. Menurut media-media Swedia, kekayaan Kamprad ditaksir mencapai 610 juta kroner atau sekitar Rp 1.175 triliun.

Tapi tak jelas, apakah semua kekayaan itu miliknya, atau bercampur dengan milik anak serta keluarga besarnya. Yang pasti, pada 2006, Majalah Forbes menobatkannya sebagai manusia terkaya ke-4 di sekujur bumi.

Kesederhanaan Kamprad memang telah lama menjadi berita utama berbagai media dunia. Pada 2008, dia pernah bercerita pada surat kabar Sydsvenskan, mengaku telah melanggar anggaran cukur saat ditagih bon sebesar 22 Euro atau sekitar Rp 300 ribu saja.

“Normalnya, aku bercukur saat berada di negara berkembang. Terakhir saya bercukur di Vietnam,” kata Kamprad.

Pada 1973, dia kabur ke Denmark karena tingginya pungutan pajak di Swedia, sebelum akhirnya pindah ke Swiss yang menerapkan pajak lebih rendah.

Pada 2010, dia pensiun dari perusahaan keluarga dan menyerahkan perusahaan kepada tiga putranya. Pada 2014, dia kembali ke Swedia untuk menikmati sisa hidupnya.***