BANGUNAN Sekolah Dasar (SD) Filial itu sangat sederhana. Dindingnya hanya terbuat dari bambu yang disusun berdiri sejajar. Sementara atapnya terbuat dari seng.

Letaknya cukup jauh dari keramaian. Tepatnya di pedalaman Dusun Semokan Ruak, Desa Persiapan Batu Rakit, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Untuk bisa sampai ke sana harus mendaki bukit dan menyisir sungai.

Anak-anak yang sekolah di sana kebanyakan dari keluarga kurang mampu. Tidak ada satupun dari para siswa SD itu mengenakan seragam sekolah. Bahkan sebagian besar dari mereka tidak mengenakan alas kaki saat bersekolah.

Sekolah itu pada awal beroperasi hanya diajar oleh seorang guru yang juga ustaz, Mus Mulyadi. Sendirian, dia mengajar anak-anak itu yang duduk di kelas 1 hingga 4. Meski begitu, Mus menjalani profesi tersebut dengan penuh keikhlasan.

Ada yang berbeda dengan SD ini. Jika di SD lain, para orangtua ingin anaknya lulus Ujian Nasional, Mus justru banyak mendapat amanah agar dia mengajarkan surat Al Fatihah. Bagi sebagian besar keluarga sederhana itu, bisa membaca Surat Al Fatihah saja sudah cukup.

"Kami tak perlu anak kami ikut UN, kami tak perlu anak kami belajar kurikulum 2013, kami tak perlu anak kami bisa bahasa Inggris, yang penting anak kami bisa hafal Surat Al Fatihah. Karena kalau mereka tidak bisa baca Surat Al Fatihah maka salat mereka tidak sah. Kalau salatnya tidak sah, siapa yang mendoakan kami kalau bukan anak-anak kami kelak," kata orangtua siswa.

Secercah harapan muncul dari Al Azhar Peduli Ummat. Lembaga Amil Zakat ini merekrut Mus sebagai Relawan Sahabat Masyarakat (Relasimas) dan mendapat dana operasional di setiap awal bulan.

Tidak hanya itu, SD Filial kini telah memiliki bangunan permanen yang cukup cantik. Para murid kini dapat belajar dengan lebih nyaman dan bersemangat.***