JAKARTA - Kelompok Afif yang menebar teror di sekitar sekitar pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat, diduga sempat merencanakan teror di Hotel Shangrila, Jakarta. "Saya dengar mereka merencanakan aksi bukan di tempat publik seperti itu," ujar mantan kombatan Poso, Farihin, kepada Tempo, Jumat, 15 Januari 2016.

Farihin mengenali pelaku teror di Sarinah. Mereka, kata dia, adalah kelompok jaringan Bahrun Naim. Para pelaku mendapatkan suplai dana dan perintah dari Suriah. Bahrun Naim, kata dia, berada di Suriah dan bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Menurut Farihin, para tersangka di antaranya Afif alias Sunakim, Ajad Sudrajad, Sugito, dan Akhyar. Diduga masih ada nama lain, hanya saja dia tidak begitu hapal.

Farihin mengatakan, biasanya ISIS selalu menyasar tempat yang berafiliasi dengan Amerika Serikat. Mereka jarang menyasar tempat publik seperti pos polisi Sarinah. Dia melihat teror tersebut dilakukan tidak terencana.

Tanda-tandanya, kata Farihin, terlihat dari ekspresi Afif saat menembaki warga dan polisi. Afif tampak kebingungan. Farihin menyebut senjata yang digunakan Afif rakitan.

Kata Farihin, Afif adalah murid dari Aman Abdurahman. Aman Abdurrahman alias Rochman alias Abu Sulaiman, ditangkap di Tangerang pada 2010 karena terlibat pelatihan militer di Aceh. Afif dan Aman menghuni penjara untuk kasus yang sama. ***