KARAWANG - Warga Griya Panorama Indah Blok E2, Desa Purwasari, Kecamatan Purwasati, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kaget bukan kepalang. Mereka mengenali salah satu foto pelaku bom Thamrin sebagai tetangganya, Sugito.

"Iya betul ini (Sugito). Innalillahi," kata Nasarudin (50), tetangga Sugito, di rumahnya, Jumat (15/1/2016). Komentar itu muncul setelah detikcom menunjukkan foto orang tewas di tragedi Thamrin.

Berdasarkan sumber terpercaya di kalangan intelijen, 5 dari 7 jenazah yang sudah diidentifikasi adalah Sugito, Dian Juni Kurniadi, Muhammad Ali, Ahmad Muhazan Bin Saroni, dan Amir Quali (WN Kanada). Polisi memastikan, 5 dari 7 orang ini merupakan pelaku teror.

Ahmad Muhazan diduga pelaku bunuh diri karena disebut-sebut tewas di dalam Starbucks. Sugito diduga juga sebagai pelaku, karena rumahnya sudah didatangi Densus 88. Sedangkan Dian dan Muhammad Ali belum dipastikan sebagai pelaku atau korban. Satu lagi nama yang sudah dikenali sebagai pelaku adalah Afif alias Sunakim. Dia pria yang memakai topi hitam, berbaju biru tua dan menembaki aparat.

Khusus untuk korban, baru Amir Quali yang sudah dipastikan karena kepolisian mengumumkan ada satu WN Kanada yang menjadi korban tewas. Satu lagi WNI, namun belum disebutkan identitasnya.

Soal Sugito, ditambahkan Nasarudin, dia tinggal bersama istri dan tiga anaknya. Selain itu, cucu dari anak pertamanya juga tinggal satu atap dengan keluarga Sugito.

Kamis (14/1) malam, rumah Sugito didatangi polisi. Saat ini, rumah itu kosong. Tak diketahui, ke mana perginya keluarga Sugito.

"Kemungkinan istri dan anaknya dibawa ke Jakarta sama polisi," ucap Nasarudin yang tinggal tepat di samping rumah Sugito ini.

Sugito memiliki 6 rumah di perumahan tersebut, tapi hanya satu yang ditinggali. Kepada warga, Sugito mengaku bekerja sebagai kurir di Jakarta.

Baik dan Bersahaja

Sugito bekerja sebagai kurir perusahaan di Jakarta. Di mata rekan kerjanya, Sugito dikenal baik dan ramah. "Memang benar dia (Sugito) kerja di sini sebagai kurir. Keseharian dia baik bersahaja," kata salah satu satpam di perusahaan tempat Sugito Bekerja, saat ditemui Jumat (15/1/2016).

Kantor Sugito berada kawasan Petojo Selatan, Jakarta Pusat. Perusahaan itu bergerak di bidang jasa pengiriman.

Kantor tersebut berada di kawasan perumahan, tidak ada plang perusahaan di depan rumah bercat hitam itu. Puluhan motor milik para kurir terparkir di halaman rumah. Aktivitas di kantor berjalan normal, beberapa kurir terlihat keluar masuk rumah sambil membawa barang.

Satpam tersebut juga mengaku sering berbincang dengan Sugito. Mereka berbincang seputar kegiatan kerjaan, namun tidak berbicara masalah pribadi. Menurutnya selama menjadi kurir, Sugito tinggal di Cikampek.

"Tiap pagi saya ngobrol sama dia. Nggak ada yang aneh sama dia selama ini," katanya.

Saat ditanya lebih lanjut, satpam tersebut tak mau berkomentar. Dia mengaku mendapat instruksi dari atasannya kalau ada yang bertanya soal Sugito melalui humas. Namun saat detikcom datang, humas perusahaan sedang tidak di tempat.

"Humasnya lagi ke RS Polri Kramat Jati, dia bertanggung jawab mengurusi jenazah Sugito," ujarnya singkat.***