JAKARTA - Polisi menyebut Bahrun Naim sebagai orang di balik serangan bom Sarinah, Jakarta. Pria yang pernah divonis 2,5 tahun bui karena memiliki amunisi ilegal ini, disebut ingin membentuk Katibah Nusantara yang juga merupakan bagian dari ISIS.

"ISIS Asia Tenggara ada Bahrun Naim yang ingin mendirikan Katibah Nusantara," jelas Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/1/2016). Dia didampingi Kapolri, Panglima TNI, Pangdam Jaya, dan Menko Polhukam serta Seskab.

"Dia ingin dijadikan leader di kelompok ISIS Asia Tenggara," tambah Tito.

Bahrun bersaing dengan kelompok dari Filipina Selatan yang sudah mendeklarasikan lebih dahulu sebagai ISIS.

Beberapa waktu lalu, peneliti dari National University of Singapore,  Prof Dr Bilveer Singh dalam peluncuran buku 'Radikalisme dan Gerakan Islam non Mainstream dan Kebangkitan Islam Politik di Indonesia' di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Tamantirto, Kasihan, Bantul, Rabu (16/12), mengungkapkan munculnya Islam radikal dengan nama Katibah Nusantara.

Katibah Nusantara merupakan kaki tangan ISIS. Kelompok ini juga dikepalai oleh orang Indonesia.

Menurutnya kelompok Katibah Nusantara ini juga sudah mengirimkan banyak anggotanya untuk berperang di negara-negara konflik seperti Afghanistan dan di Timur Tengah.

Dalam bukunya tersebut, Bilveer membahas tentang kelompok Islam Non Mainstream. Dia mencontohkan kasus Islam Uighur dari Xinjiang, Cina yang merupakan salah satu bentuk dari ancaman Islam Non Mainstream.

"Kebijakan pemerintah Cina menekan kelompok ini mengakibatkan kelompok Muslim Uighur merasa dikorbankan oleh pemerintah Cina. Hal ini mendorong mereka untuk membangun negara Islam," katanya.***