DENPASAR - Keberhasilan Petugas Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai Bali meringkus empat wanita asing terlibat prostitusi di Bali menguak cerita soal bisnis pelacuran dengan wanita asing di Pulau Dewata ini. Bahkan, dilaporkan, wanita asing ini menjadi primadona dalam bisnis pelacuran di sana. 

Bisnis itu berkedok ladies escort. Yakni menemani kalangan eksekutif yang sedang berada di Pulau Bali. Dari empat pelaku, tiga di antaranya berkebangsaan Rusia sementara satunya warga Ukraina.

Mereka adalah Yolga Shabaeva, Ekaterina Gradoboeva, dan Anastasia Poludennaya merupakan warga negara Rusia. Sementara yang berasal dari Ukraina bernama Alina Bondarenko.

Menurut Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai, Mohamad Soleh menjelaskan jika membongkar praktik pelacuran itu cukup alot.

“Awalnya kita curiga. Ladies escort itu kan biasanya untuk mengawal orang-orang eksekutif, tetapi setelah ditelusuri ternyata mereka memenuhi permintaan members layanan seks”

“Dari sana, kita coba booking di suatu tempat dengan tarif singkat Rp 2,5 juta. Nah, datanglah empat orang itu di salah satu vila di Seminyak” ungkap Soleh.

Setelah mendapat bukti cukup operasi itu dibongkar dengan jalan penggerebekan dan akhirnya keempat perempuan bule itu dibekuk. Fakta mengejutkan terungkap di antara keempat pelacur asing itu, ternyata ada yang masih tinggal bersama suaminya yang juga warga negara asing.

“Yang kami telusuri, mereka memang berprofesi sebagai penjaja seks komersial dan tinggal di Bali,” tegas Soleh. (***)