JAKARTA - Allah SWT memberikan hidayah kepada orang yang dipilihnya terkadang melalui jalan unik dan lucu. Seperti yang dialami Alfaro Christi, pemuda berusia 18 tahun yang baru saja bersyahadat 14 Februari 2020.

Dikutip dari Okezone.com, Alfaro menceritakan, ia memutuskan berpindah keyakinan karena teman-teman sepermainannya banyak yang Muslim.

''Saya juga masih enggak menyangka bisa secepat ini. Awalnya dari teman-teman sepermainan saya,'' ujarnya saat ditemui di Masjid Lautze, Sawah Besar, Jakarta Pusat belum lama ini.

Saat waktu shalat tiba, sebagai Muslim, teman-teman Alfaro bergegas untuk melaksanakan shalat. Mereka sering mengajak Alfaro wudhu dan shalat berjamaah di masjid.

''Waktu itu saya sering diajak wudhu bareng, shalat juga. Bahkan saya sudah pernah beberapa kali ikut Shalat Jumat, padahal kan saya bukan orang Islam. Hampir semua orang dalam masjid ngeliatin saya kenapa bisa ikut Shalat Jumat. Tapi saya tetap lanjutkan,'' tuturnya.

Hingga pada suatu hari Alfaro tiba-tiba mulai tersadar, mengapa selama ini ia mau saja diajak teman-teman Muslimnya untuk beribadah. Bahkan ia mulai belajar wudhu, shalat dan lainnya yang berkaitan dengan agama Islam.

Keanehan itu semakin terasa. Sempat terbersit dalam hatinya, apakah ini panggilan murni dari Allah bahwa sudah saatnya dirinya memeluk agama Islam. Namun saat itu ia takut mengungkapkan keinginannya itu kepada keluarganya.

''Saya juga bingung, mau bilang ke orangtua juga takut. Tapi saya masih suka ikut-ikutan teman Muslim saya. Saya disunat pun diam-diam, sekitar SD atau SMP,'' ujar pemuda ini.

Akhirnya ia pun memberanikan diri untuk menyampaikan kepada ibunya, bahwa ia ingin menjadi mualaf. Ternyata respons ibunya, Sri Sayati, di luar dugaan Alfaro. Ibunya juga memikirkan hal yang sama, ingin menjadi mualaf.

''Setelah saya memberanikan diri bilang ke ibu, ternyata ibu saya juga memikirkan hal yang sama, ingin pindah agama ke Islam. Saya kaget, saya tidak menyangka akhirnya seperti itu,'' ucapnya.

Akhirnya pada Jumat, 14 Februari 2020, ia mengucapkan dua kalimat syahadat bersama ibunya di Masjid Lautze, Jakarta.

Setelah resmi jadi mualaf, Alfaro pun diberikan nama Islam, yaitu Umar Alfaruq. Ia berharap dengan nama barunya itu akan memotivasinya lebih bertakwa dan istiqamah di jalan Allah.***