ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut pembantaian terhadap umat Islam yang sedang Shalat Jumat di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3) lalu, bukan perbuatan perorangan. Dikutip dari kumparan.com, Erdogan menduga aksi keji yang menewaskan 50 umat Islam tersebut sudah diatur oleh pihak tertentu.

''Bukan perbuatan perorangan tapi diatur,'' kata Erdogan seperti dikutip Antara dari media Pemerintah Turki, Anadolu Agency, Senin (18/3).

Menurutnya, Islamfobia yang ditunjukkan oleh pelaku penembakan dalam serangan tersebut bukan mencerminkan sikap seseorang.

''Ini bukan perbuatan perorangan, tapi sudah diatur,'' kata Erdogan.

Erdogan berharap pemerintah Selandia Baru segera menyelesaikan kasus ini secara sungguh-sungguh.

''Kami berharap Pemerintah Selandia Baru akan memperlakukan ini secara sungguh-sungguh,'' katanya.

''Ini tak boleh diremehkan, seperti yang dilakukan negara-negara Barat,'' tambah Erdogan.***