JAKARTA - Pada perdagangan awal pekan di akhir bulan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi. IHSG berpeluang menguat dalam rentang terbatas di 5.700 hingga 5.750.

First Asia Capital David Sutyanto mengatakan pada perdagangan hari ini, aksi beli diperkirakan akan terbatas. Pelaku pasar cenderung wait and see menanti katalis pasar berikutnya.

Selain itu, pasar juga tengah berekspektasi kenaikan inflasi Mei yang diperkirakan Bank Indonesia (BI) bisa mencapai 0,4% (mom) naik dari April sebesar 0,09%.

" IHSG diperkirakan bergerak bervariasi di kisaran 5.700 hingga 5.750 menguat terbatas dengan dukungan penguatan rupiah terhadap dolar AS," terangnya dalam riset tertulis, Senin (29/5/2017).

Sementara itu, pada perdagangan pekan lalau, IHSG akhirnya berhasil rebound terbatas pada perdagangan akhir pekan lalu. IHSG ditutup di level 5.716,81 atau menguat 13,382 poin (0,23%) setelah koreksi selama tiga hari perdagangan berturut-turut.

Rebound IHSG akhir pekan lalu terutama ditopang aksi beli balik atas saham Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan sejumlah saham unggulan yang bergerak di perbankan, utilitas dan tambang batubara.

Penguatan IHSG juga ditopang penguatan rupiah terhadap dolar AS yang akhir pekan lalu berada di Rp13295.

"Namun secara akumulatif, selama sepekan terakhir, IHSG terkoreksi 1,3% setelah pekan sebelumnya menguat 2%. Koreksi IHSG sepekan terakhir lebih dipicu aksi ambil untung pemodal dan harga komoditas yang kembali melemah," ujarnya.

Adapun saham - saham yang menjadi rekomendasi First Asia Capital antaranya TLKM, ASII, UNVR, BDMN, ITMG, PGAS, CPIN, PTPP, MNCN, dan BMTR.