NEW YORK - Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi untuk sesi kelima berturut-turut pada Selasa (Rabu pagi WIB). Naiknya harga minyak karena investor mengamati pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang dijadwalkan pada Kamis, pekan ini.

Harga minyak terus menguat di tengah meningkatnya ekspektasi untuk perpanjangan kesepakatan pemangkasan produksi selama sembilan bulan, menjelang pertemuan OPEC. Pekan ini Produsen-produsen minyak OPEC dan non-OPEC, termasuk Rusia, akan bertemu di Wina untuk mempertimbangkan apakah akan memperpanjang kesepakatan pengurangan produksi yang dicapai pada Desember.

Arab Saudi dan Irak pada awal pekan ini sepakat untuk memperpanjang pemotongan pasokan minyak global selama sembilan bulan dalam upaya untuk menopang harga minyak mentah, menghapus batu sandungan potensial ketika negara-negara produsen minyak bersiap untuk bertemu pada pekan ini, menurut Reuters.

Sebelumnya, Menteri Energi Aljazair Noureddine Boutarfa mengatakan, sebagian besar anggota OPEC mendukung usulan Arab Saudi dan Rusia untuk memperpanjang pembatasan produksi minyak sampai Maret tahun depan, menurut Bloomberg.

Anggota OPEC seperti Kuwait, Irak, Oman dan Venezuela, dilaporkan bahwa mereka mendukung perpanjangan pemotongan pasokan, menandakan pertemuan minggu ini akan berjalan dengan lancar.

Diperkirakan secara luas bahwa kesepakatan akan diperpanjang, dengan satu-satunya pertanyaan nyata untuk berapa lama dan apakah pemotongan akan lebih besar.

Sementara itu, para pedagang juga terus memantau data persediaan minyak mentah AS, yang akan dirilis oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu waktu setempat.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik USD0,34 menjadi menetap di USD51,47 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli bertambah USD0,28 menjadi ditutup pada USD54,15 per barel di London ICE Futures Exchange.