JAKARTA - Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) menargetkan untuk bisa menyerap gabah petani hingga 3,7 juta ton setara beras pada hingga akhir 2017. Hingga April 2017, Bulog telah menyerap gabah sekira 900 ribu ton.

Menurut Direktur Pengembangan Bisnis Bulog, Imam Subowo, mengatakan saat ini Bulog mampu menyerap gabah hingga 23 ribu ton per harinya. Namun, ada sejumlah kendala dalam menyerap gabah milik petani, seperti harga gabah kering panen (GKP) yang masih tinggi dan kurangnya lahan gudang yang dimiliki Bulog.

"Permintaan masih tinggi, keterbatasan gudang jadi kepepet. Kami sudah sewa space gudang 257 ribu ton dan semua sudah penuh. Ini diharapkan bisa berkembang," katanya di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Guna mengantisipasi hal tersebut, Imam mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk dapat mencapai target di akhir 2017. Seperti penyediaan anggaran yang cukup untuk mendukung target serapan, lalu juga dengan meningkatkan peran dan fungsi saluran pengadaan.

Selain itu, optimalisasi pengadaan gabah dengan mekanisme komersial. Selanjutnya pengadaan gabah menggunakan karung plastik nonsubsidi ukuran 50 kg. Terakhir adalah dengan menambah gudang sewa dan mendorong percepatan penyaluran beras sejahtera (rastra).

"Dengan strategi-strategi tersebut, kami optimis akan mencapai target pengadaan gabah 3,7 juta ton hingga Desember," kata Imam.