PYONGYANG - Korea Utara tidak tinggal diam atas pengiriman armada perang, berikut kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat ke Semenanjung Korea pekan ini.
Menurut laporan media Korea Utara, Selasa, 11 April 2017, militernya tidak segan-segan melakukan serangan nuklir jika agresi AS itu berlanjut.

"Tentara revolusi kami sangat kuat. Kami menyaksikan dari dekat pergerakan musuh dengan mata nuklir kami. Serangan kami tidak hanya terfokus pada basis AS di Korea Selatan dan Pasifik, melainkan juga daratan AS," bunyi pernyataan Rodong Sinmun, koran resmi Komite Sentral Partai Pekerja Korea.

Pengumuman itu disampaikan saat pembukaan rapat parlemen Korea Utara, Selasa 11 April 2017. Tampak di pertemuan anggota Dewan Rakyat Agung itu pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, yang duduk di kursi tengah.

Pertemuan parlemen itu digelar menjelang perayaan besar di Korea Utara, termasuk peringatan 105 tahun hari lahir pemimpin Korea Utara pertama, Kim Il Sung, pada Sabtu, 15 April 2017. 

Mendiang Kim Il Sung adalah kakek Kim Jong-un dianggap sebagai "Presiden Abadi" di Korea Utara.

Ada kekhawatiran Korea Utara bakal melakukan uji coba nuklir pada saat memperingati ulang tahun Kim Il Sung atau tanggal berdirinya angkatan bersenjata Korea Utara pada 25 April 2017.

Tes rudal Korea Utara baru-baru ini menunjukkan kemampuan bahwa misil antarbenua yang dilengkapi kepala nuklir tersebut memiliki kemampuan menjangkau wilayah darat AS.