BEIJING - Cina menempatkan 150 ribu tentaranya di perbatasan Korea Utara untuk berjaga-jaga jika Amerika Serikat melakukan serangan.  Pasukan Cina di perbatasan ini bertugas menangani para pengungsi Korea Utara dan situasi tak terduga dari perang. 

Selain mengirimkan pasukannya, Cina telah menempatkan unit kesehatan dan pendukungnya dari Pasukan Bersenjata Pembebasan Rakyat di Sungai Yalu, perbatasan Cina dengan Korea Utara. 

Seorang pejabat tinggi bidang nuklir Cina, Wu Dawei, tiba di Seoul, Korea Selatan, pada Senin, 10 April 2017, untuk membahas ancaman terhadap Korea Utara oleh Amerika Serikat. 

Wu Dawei berkunjung ke Seoul begitu Presiden Cina XI Jinping tiba di Cina setelah berkunjung ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump.

Presiden Trump meminta Cina menekan Korea Utara mengakhiri program senjata nuklirnya. Cina tampaknya enggan memenuhi permintaan Trump itu.

"Kami dipersiapkan untuk memilih jalur kami jika Cina tidak mampu berkoordinasi dengan kami," ujar Rex Tillerson, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, seperti dilansir Daily Mail, Selasa, 11 April 2017. 

Amerika Serikat telah memerintahkan kapal induknya, Carl Vinson, berlayar ke Semenanjung Korea untuk menekan Korea Utara mengakhiri program rudal balistik dan senjata nuklirnya. Tadinya kapal induk itu dijadwalkan berlayar ke Australia pekan ini.

Sebelumnya, Korea Utara memperingatkan Amerika Serikat bahwa pihaknya sudah siap berperang melawan Amerika, yang dianggap memprovokasi dan mau menginvasi negara itu.