Dua maskapai penerbangan, Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines (Saudia) mendapat kepercayaan pemerintah untuk mengangkut jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci. Kedua maskapai itu menyisihkan empat perusahaan lain yang mendaftar sebagai peserta lelang. Penunjukan maskapai resmi angkutan haji 2017 ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kementerian Agama dengan manajemen Garuda Indonesia dan Saudia.

" Dengan ditandanganiinya kerja sama ini saya berharap dua maskapai ini dapat menyiapkan secara rapi keberangkatan haji," pesan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Abdul Djamil, di Kementerian Agama, Jumat, (7/4/2017).

Dua maskapai ini terpilih melalui proses lelang terbuka sejak (8/2/2017). Lelang ini diikuti oleh lima maskapai besar nasional yaitu Lion Air, Air Asia, Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air. Sementara dari luar negeri, hanya satu maskapai yang mendaftar yaitu Saudi Arabian Airlines.

Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo mengatakan perusahaannya akan menyediakan tiga pesawat tipe Boeing 747, dua pesawat tipe Boeing 777, dan empat pesawat tipe Airbus 333. Dia juga menjamin layanan penerbangan haji tahun ini dapat berjalan dengan lancar.

“ Tidak hanya mempersiapkan layanan armada terbaik, Garuda juga mempersiapkan layanan cabin crew terbaiknya, khususnya melalui layanan Garuda Indonesia Experience yang diterjemahkan melalui konsep salam, senyum dan sapa, yang kami harapkan mempermudah pelayanan Jemaah haji," kata Arif.

Garuda Indonesia akan melayani keberangkatan jemaah dari embarkasi Aceh, Medan, Jakarta, Padang, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makasar dan Lombok. Secara keseluruhan, Garuda Indonesia memberangkatkan 52,27 persen atau 107.974 jemaah haji.

Sementara itu, Saudia menyediakan tiga pesawat tipe Boeing 747 dan satu pesawat tipe Boeing 777. Saudi Airlines mendapat jatah memberangkatkan 47,73 persen atau 98.576 calon jemaah haji.