PERILAKU bully di lingkungan sekolah kerap terjadi. Berbagai jenis bully, mulai dari fisik hingga memengaruhi mental pun sering dirasakan anak-anak. Ketika menjadi korban bully di sekolah, anak cenderung berubah. Bahkan perilakunya di dalam rumah terlihat berbeda dari biasanya. Di sini, orangtua dituntut untuk lebih peka terhadap hal tersebut.

Dilansir dari Readerdigest, Jumat (24/2/2017), inilah ciri-ciri anak Anda terkena bully di sekolah:

Mengeluh sakit kepala dan perut

Sakit kepala dan perut tidak melulu membuktikan bahwa anak terkena bully secara fisik. Tetapi bisa juga merupakan dampak fisik dari stres dan cemas karena bully. Mereka juga akan menggunakan alasan ini untuk meminta izin Anda supaya tidak pergi ke sekolah. Jika ini sering terjadi, Anda harus segera mengajaknya berbicara.

Berubah dalam pergaulan

Perubahan sikap dalam pergaulan juga bisa menjadi indikator bahwa dia menjadi korban bully oleh kelompok mainnya, terutama pada remaja. Misalnya anak tidak mau lagi pergi ke rumah temannya untuk belajar kelompok, menolak datang ke acara ulang tahun temannya atau acara lainnya. Orangtua bisa mencari tahu hal ini dari teman-teman dan gurunya.

Pola tidur bermasalah

Jika anak merasa gugup, takut, atau cemas pergi ke sekolah di esok hari, kemungkinan dia menjadi sulit untuk tidur. Hal ini bisa Anda ketahui saat dia sulit dibangunkan atau terlihat masih begitu mengantuk saat sarapan. Tanyakan apakah dia kesulitan tidur semalam. Jika iya, Anda harus segera mencari tahu untuk dapat bertindak.

Menangis dan bereaksi emosional

Jika anak mulai bereaksi secara emosional bahkan menangis ketika ditanya tentang sekolahnya, bisa jadi dia sedang menjadi korban bully. Hal yang harus Anda tahu adalah anak-anak cenderung bercerita tentang aktivitas di sekolahnya. Jika dia berubah, cari tahu tentang hal ini.