Sosok ini bernama Habib Asyrafy. Ia lahir di Medan 28 Desember 1991 silam. Hobinya mengoleksi dan membaca buku. Tak heran pada akhirnya ia terjun menjadi seorang penulis. Karena pengaruh dari buku-buku yang telah dibaca. Salah satu buktinya  sebuah novel yang telah ditelurkannya. Karya novelnya yang berjudul “Cerita Caca”mendapat perhatian di kalangan anak muda dan mahasiswa. Dalam buku tersebut menceritakan tentang mahasiswa cantik yang ingin membuktikan bahwa gak ada laki-laki yang gak bisa digoda. Bahkan sesoleh apapun dia.

Habib akan sangat senang dan merasa bangga ketika pembaca novelnya suka saat selesai membaca novel tersebut. Dan itu sekaligus  hal yang luar biasa baginya. “Ketika pembaca novel saya dengan semangat menyampaikan betapa ia menyukai novel saya. Itulah prestasi terbesar saya,” ucapnya.

Selain novel, ia juga pernah mendokumentasikan karya tulisannya dalam sebuah buku yang berjudul ‘Kolak Dingin’. Buku ini merupakan kumpulan dari tulisan campur aduk  lima orang mahasiswa yang sedang dilanda kegalauan. Namun isinya cukup menginspirasi karena berisi cerita tentang suka, duka, cinta, persahabatan dan perjuangan. Inspiratif tentunya.

Saat ini ia tengah menempuh pendidikan pascasarjana di Universitas Sumatera Utara prodi Matematika. Di tengah kesibukannya, ia tak pernah berhenti menghipnotis para pembaca setianya melalui tulisan yang ada di web pribadinya habibasyrafy.com. ada ratusan tulisan inspiratif yang ia publikasikan di dalam web tersebut.

Motivasi Awal

Awalnya ia termotivasi untuk mulai menulis ketika bergabung dengan lembaga pers mahasiswa di kampus. “Yang memotivasi saya untuk menulis pertama kalinya adalah LPM Dinamika, untuk itu saya perlu sampaikan rasa terima kasih saya yang begitu dalam.

Selanjutnya yang memotivasi adalah keinginannya untuk menyaingi Studio Pixar, Disney, Marvel dan sejumlah penghasil cerita visual besar lainnya dalam menghasilkan kisah yang berpengaruh kuat  dan mengubah hidup penikmatnya.

Ia menyukai karya-karya Dan Brown dan Habiburrahman El Shirazy. Brown sangat jago menulis alur yang kuat sedangkan Habiburrahman El Shirazy ia nilai sangat piawai memberi deskripsi tapi tidak terkesan bertele-tele.

Tips Menulis

Sejauh pengalamannya menulis, sikap yang sangat diperlukan bagi calon penulis adalah mendisiplinkan diri. Karena jam kerja penulis tidak dibatasi oleh bel atau apapun. Jadi si penulislah yang harus bisa mendisiplinkan dirinya sendiri. Yang kedua adalah hobi membaca, bagaimana sebuah teko bisa menuangkan air jika ia tidak pernah diisi?

Berikutnya adalah kepekaan terhadap teman-teman dan situasi. Yang keempat adalah tentu saja tanggung jawab. Seorang penulis harus ingat bahwa tulisan yang ia buat kelak akan dimintai pertanggung jawaban. Jadi seorang penulis hendaknya selalu memperhatikan apakah tulisannya dapat memberi manfaat bagi pembacanya atau jangan-jangan justru memberi mudarat atau dampak negatif.

Prestasi Pendukung

Diantara prestasi yang pernah ditorehkannya antara lain, Juara 3 Lomba Cerdas Cermat PORSENI Provinsi Banten (2005), Juara 3 Uji Kemampuan Matematika se-Sumbagut Asosiasi Guru Matematika Sumatera Utara (AGMASU) (2008), Juara 3 Lomba Penulisan Cerpen pada Lomba Minat Baca Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara (2011).

Kemudian ia juga pernah menjadi Juara 2 Lomba Pemustaka pada Lomba Minat Baca Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara (2012), Penerima Piagam Penghargaan Peningkatan Minat Baca Kota Medan (2016) dan Penerima Penghargaan IP tertinggi tingkat Fakultas pada wisuda IAIN-SU (2014).

Pembedah Karya Penulis

Kalau sosok yang terus menginspirasi dan membimbing tidak ada. Ia  lebih banyak belajar lewat bedah karya. Saya membaca novel-novel Dan Brown kemudian membedahnya hingga saya mendapatkan daging dan kerangkanya. Jadi bisa dikatakan bahwa beliaulah sosok yang menginspirasi saya.

“Jangan khawatir apakah kamu bisa menulis atau tidak! Karena sesungguhnya menulis itu sangat mudah. Yang perlu dikhawatirkan adalah apakah kamu bisa mempertanggungjawabkan tulisanmu atau tidak. Karena sesungguhnya dunia butuh banyak penulis.”pesannya.

Ia berharap semoga dunia kepenulisan di Sumut bisa lebih hidup dengan luasnya kampanye kepenulisan dan dukungan pemerintah terhadap komunitas kepenulisan.

“Saya juga berharap penulis Sumut lebih giat memberi sumbangsih dan pemikiran terhadap kemajuan agama dan bangsa,”tutupnya.