PEKANBARU - Sebuah gedung tua yang telah lama kosong di Kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, roboh. Gedung yang roboh tersebut, terasa getarannya hingga jarak 3 kilometer. Warga sekitar sempat mengira getaran tersebut adalah gempa bumi.

"Iya terasa tadi sekitar 3 kilometer. Saya sempat kira itu gempa bumi tapi ternyata setelah tanya pada petugas, katanya ada gedung roboh," kata seorang warga, Ari kepada detikcom, Kamis (2/6/2016).

Sebuah gedung tua yang telah lama kosong di Kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, roboh. Gedung yang roboh tersebut, terasa getarannya hingga jarak 3 kilometer. Warga sekitar sempat mengira getaran tersebut adalah gempa bumi.

"Iya terasa tadi sekitar 3 kilometer. Saya sempat kira itu gempa bumi tapi ternyata setelah tanya pada petugas, katanya ada gedung roboh," kata seorang warga, Ari kepada detikcom, Kamis (2/6/2016).

Ari menyebut, belum diketahui apakah gedung tersebut sengaja dirobohkan atau roboh karena usianya yang memang sudah tua. "Itu gedung tua dan memang sudah terlihat keropos. Sudah lama kosong juga," imbuh Ari.

Ari sendiri ketika kejadian mengaku tengah berada di sebuah gedung yang berjarak 3 Kilometer dari gedung roboh tersebut. Dia mengatakan, getaran terasa hingga ke dalam gedung dan sempat membuat beberapa penghuni gedung panik.

"Lagi kerja di dalam gedung, dan getarannya terasa sampai ke dalam gedung," jelas dia.

Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ayi Supardan mengatakan gedung tersebut dibangun sekitar tahun 1995. Kondisi lalu lintas di sekitar lokasi rubuhnya gedung saat ini terpantau padat dan diberlakukan pengalihan arus.

Periksa Pekerja

Polisi memeriksa sejumlah pekerja yang berada di gedung kosong di sektor VII, Bintaro, Tangerang Selatan. Tujuannya, untuk memastikan apa penyebab gedung tersebut roboh dan membuat

Polisi memeriksa sejumlah pekerja yang berada di gedung kosong di sektor VII, Bintaro, Tangerang Selatan. Tujuannya, untuk memastikan apa penyebab gedung tersebut roboh dan membuat arus lalu lintas sekitarnya terganggu.

Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ayi Supardan, menjelaskan ada kemungkinan gedung itu roboh karena keteledoran atau memang sengaja dirobohkan. Namun untuk memastikannya, perlu ada proses pengumpulan informasi.

"Lagi dikumpulkan informasi, ada beberapa yang jaga gedung lagi dibawa ke Polres dimintai keterangan," kata Ayi saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (2/6/2016).

Ada sekitar 15 orang penjaga gedung yang bekerja di sana. Namun polisi hanya memeriksa 5-6 orang. "Karena semua sama, paling yang kita ambil keterangannya 5-6 orang saja," tambahnya.

Saat ini, garis polisi sudah terbentang di lokasi untuk menghalau warga masuk. Gedung itu masih sangat rapuh sehingga khawatir menimbulkan risiko kecelakaan lanjutan. "Sejauh ini tidak ada korban," imbuhnya.***