WASHINGTON - Mantan calon presiden Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton bersiap kembali ke kancah politik. Media lokal melaporkan bahwa Hillary Clinton akan ikut dalam pertarungan memperebutkan kursi Wali Kota New York.
Menurut The New York Daily News, mengutip sumber anonim, Hillary akan menantang Wali Kota New York saat ini Bill de Blasio yang masa tugasnya akan berakhir pada akhir 2017 mendatang.
"Ini akan menjadi balas dendam yang manis mengingat bagaimana de Blasio memperlakukannya," tulis media loyalis Partai Demokrat dan Hillary Clinton itu seperti dikutip dari Sputniknews, Sabtu (7/1/2017).
De Blasio adalah manajer kampanye Hillary Clinton saat ia mencalonkan diri menjadi senat pertama kalinya. Namun, de Blasio awalnya menolak tawaran untuk mendukung Hillary sebagai calon presiden pada bulan April lalu. Ia bahkan melewatkan peluncuran resmi kampanye Presiden Hillary. De Blasio akhirnya memberikan dukungan kepada Hillary pada akhir Oktober.
Hillary Clinton harus menerima kenyataan pahit kalah dari Calon Presiden Partai Republik Donald Trump dalam pemilu presiden pada bulan November 2016 lalu. Trump meraih total 304 Electoral College dari 227 electoral votes untuk memastikan kemenangannya atas mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton.
"Ini akan menjadi balas dendam yang manis mengingat bagaimana de Blasio memperlakukannya," tulis media loyalis Partai Demokrat dan Hillary Clinton itu seperti dikutip dari Sputniknews, Sabtu (7/1/2017).
De Blasio adalah manajer kampanye Hillary Clinton saat ia mencalonkan diri menjadi senat pertama kalinya. Namun, de Blasio awalnya menolak tawaran untuk mendukung Hillary sebagai calon presiden pada bulan April lalu. Ia bahkan melewatkan peluncuran resmi kampanye Presiden Hillary. De Blasio akhirnya memberikan dukungan kepada Hillary pada akhir Oktober.
Hillary Clinton harus menerima kenyataan pahit kalah dari Calon Presiden Partai Republik Donald Trump dalam pemilu presiden pada bulan November 2016 lalu. Trump meraih total 304 Electoral College dari 227 electoral votes untuk memastikan kemenangannya atas mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton.