BAGHDAD - Hingga kini, sejumlah negara, khususnya negara mayoritas berpenduduk Muslim belum sepenuhnya percaya kelompok ISIS murni memperjuangkan sebuah negara yang berlandaskan Islam. Sejumlah pihak meyakini ISIS sengaja dirancang dan kemudian jadi aset dari Pemerintahan Israel.

Salah satu yang menuding sepert itu adalah Irak. Oleh ulama Irak, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dituding berada di belakang kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dalam wawancara TV yang terjemahkan MEMRI baru-baru ini, ulama Suni Syeikh Ahmad Al-Kubeisi mengungkapkan, ISIS merupakan aset bagi Netanyahu. Bibi, sebutan akrab Netanyahu yang memegang kontrol pemberontak. Ia juga mengatur Amerika, Eropa dan negara lain.

Ia menambahkan, fatwa syahid bagi orang yang terbunuh saat memerangi ISIS tak berlaku bagi mayoritas pejuang Unit Pergerakan Popular Syiah. Ini karena mereka juga membunuh Muslim Suni.

Ketika ditanya pemimpin ISIS Abu Bakr al-Bagdadi, Kubeisi menilai ia sangat bodoh. Karena itu ia ditahan di Kamp Bucca. Mereka hanya menggunakannya sebagai 'orang-orangan sawah.'

Wawancara itu disiarkan di televisi Irak Sumaria pada 11 Juni 2016.***