DHAKA - Dalam upaya penumpasan tindak kekerasan yang belakangan ini semakin gila, akhirnya pihak kepolisian bertindak tegas. Dalam sehari semalam saja, 3 ribu orang berhasil ditangkap.

''Kami telah menangkap 3.155 orang, sebagai bagian dari operasi khusus selama 24 jam terakhir,'' kata Wakil Inspektur Polisi Umum A.K.M Shahidur Rahman.

Sementara itu, ia menambahkan, para militan yang ditangkap termasuk 27 orang dari anggota Jamayetul Mujahideen Bangladesh. Tapi polisi mengatakan tak satu pun dari mereka yang ditangkap merupakan operator utama yang mungkin mengorganisir atau memerintahkan serangan.

Tindakan keras dilakukan kepada para tersangka setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina berjanji memburu para pembunuh. Menurutnya dalam pertemuan Partai Awami League, mungkin akan butuh waktu tapi mereka akan melakukannya.

"Di mana para penjahat akan bersembunyi? Setiap pembunuh akan dimasukkan ke buku seperti yang kita lakukan setelah kekecauan 2015," ujarnya.

Kepolisian Bangladesh melakukan penangkapan menyusul sejumlah serangan terhadap tokoh sekuler dan agama minoritas di negara itu. Perdana Menteri Banglades telah berjanji untuk menangkap setiap pelaku pembunuhan.

Aljazirah melaporkan Ahad (12/6/2016), selama 10 hari terakhir sejumlah aksi kekerasan terjadi kepada kelompok minoritas. Seorang pekerja Hindu di biara, imam tua Hindu, pemilik toko
Kristen, istri dari perwira Muslim yang bertugas menangani kontraterorisme ditemukan tewas.

Blogger sekuler, aktrivis hak-hak gay, dan pengikut agama minoritas juga menjadi target baru belakangan. Dari 3 ribu orang yang ditangkap mereka termasuk 37 tersangka militan dan
ratusan penjahat potensial.

Sementara ratusan lain menurut polisi Bangladesh pada Sabtu (11/6/2016), merupakan penangkapan biasa.

Langkah penangkapan ini sendiri mendapat penentangan. Partai oposisi mengatakan polisi menggunakan tindakan keras menekan perbedaan pendapat politik.

Menurut Sekretaris Jenderal Bangladesh Nationalist Party (BNP) Fakhrul Islam Alamgir, ratusan aktivis oposisi telah ditangkap dalam operasi polisi.

''Dalam tindakan keras terhadap militan, banyak orang-orang biasa dan tak bersalah ditahan,'' kata Alamgir.***